November 25, 2024
EKONOMI & PERBANKAN

Taat Aturan, PT Dirgahayu Valuta Prima Raih Penghargaan KPwBI Bali

LiterasiPost.com, Denpasar –

PT Dirgahayu Valuta Prima berhasil meraih penghargaan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali kategori Kupva (Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing) dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Hotel Prama Sanur, Bali, Kamis (3/12/2020).

Penghargaan diserahkan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati didampingi Kepala KPw Provinsi Bali, Trisno Nugroho kepada Pimpinan PT Dirgahayu Valuta Prima, Gede Ngurah Ambara Putra.

BACA JUGA :  Pionir Implementasikan Validasi Sidik Jari dan SEP Elektronik, RSUP Prof Ngoerah Terima Penghargaan dari BPJS Kesehatan

Ditemui usai menerima penghargaan, Ngurah Ambara mengaku tidak menyangka mendapatkan penghargaan dari KPwBI Bali ini. “Kemarin saya hanya mendapatkan informasi bahwa masuk nominasi, akan tetapi tidak menyangka mendapatkan award ini,” ujar Ngurah Ambara.

Menurutnya, dalam menjalankan perusahaan dibidang penukaran valas, pihaknya hanya menjalankan aturan yang telah ditentukan. Seperti pelaporan ke Bank Indonesia, pajak, PPATK, dan lainnya sangat ditaati. “Jadi kami tidak sekadar mencari keuntungan. Dalam menjalankan bisinis kami terapkan aturan yang paling utama,” jelasnya.

BACA JUGA :  Usulan Pendirian Prodi Subspesialis Ilmu Penyakit Dalam, Rektor UNUD Harap KKI Beri "Lampu Hijau"

Dirinya mencontohkan, jika ada yang menukarkan mata uang asing ke usaha money changer, wajib membawa identitas diri. Jika tidak, maka tidak akan dilayani. “Kendatipun itu merugikan, tetapi kami lebih mengedepankan hal itu. Karena jika terjadi apa-apa, maka itu akan mudah dalam pelacakan. Masyarakat tidak keberatan dengan aturan itu, karena mereka mendapatkan dana dari cara yang bersih,” ujarnya.

Lanjutnya, yang paling berat adalah laporan PPATK yang harus detail tentang sumber dana yang ditukarkan masyarakat. “Penukaran uang itu bisa dari wisatawan mancanegara, pelancong dalam negeri, ASN, dan masyarakat umum. Itu semua harus dicatat. Kalau dari ASN itu lebih berat lagi, harus digali dari mana sumber dana itu,” bebernya.

BACA JUGA :  UNUD Adakan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual bagi Mahasiswa

Kendatipun aturan yang diterapkan cukup berat, diakuinya omzet dari bisnis ini meningkat, khususnya sebelum pandemi Covid-19. “Awalnya kami memang khawatir. Aturan bertele-tele ini membuat omzet menurun. Namun, karena nama perusahaan dan reformance kami dengan pelayanan terbaik, mereka juga merasa bahwa uang itu bukan berasal dari tindakan negatif, maka kami tidak ditinggalkan customer,” ungkapnya.

Pihaknya pun menduga, penerapan aturan dan disiplin melakukan pelaporan ke PPATK menjadi penilaian oleh KPwBI.

BACA JUGA :  Turtle Guard On The Go 2022, FKH UNUD Kenalkan Prosedur Penyelamatan Satwa Akuatik Terdampar

Sementara terkait dampak pandemi ini, pihaknya tak menampik bisnis penukaran mata uang asing mengalami penurunan yang cukup drastis. Namun, masih ada beberapa wisatawan asing yang tinggal di Bali dan melakukan penukaran ke money changer-nya.

“Kami juga mengelola dana masyarakat, khususnya mereka yang bekerja di luar negeri maupun yang tinggal di Bali, masih spend money, kendati secara perlahan,” jelasnya.

BACA JUGA :  Teliti Bahasa Waijewa, Dosen Universitas PGRI 1945 Kupang Raih Gelar Doktor Linguistik di FIB UNUD

Sedangkan terkait karyawan, pihaknya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Akan tetapi, melakukan pengaturan jam kerja. “Kami belum ada PHK, akan tetapi kami ajak kerjasama dengan memberitahukan kepada mereka tentang dampak pandemi ini, sehingga disepakati melakukan pengaturan kerja,” paparnya seraya mengatakan, total karyawan sebanyak 125 orang.

Ke depan pihaknya akan terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada customer. “Ini penghargaan yang ketiga kalinya dari BI. Sejak tahun 2018 kami berhasil meraih awards dari BI,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Dorong Inovasi Berbasis Digital, BI Ajak Mahasiswa Gunakan QRIS

Sebelumnya, Ketua Panitia Rizku Ernadi Wimanda mengatakan, PTBI merupakan pertemuan tahunan Bank Indonesia yang diikuti seluruh kepala daerah stakeholder. Tujuannya untuk melakukan evaluasi, prospek dan penyampaian arah kebijakan ekonomi ke depan.

“Pelaksanaan PTBI ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini karena adanya pandemi maka menggunakan metode hybrid, yaitu secara offline maupun online. Selain itu, juga dilakukan serentak dan dihadiri Presiden Joko Widodo,” ungkapnya.

Sementara terkait penghargaan kepada mitra kerja baik itu di lingkungan Pemerintahan Provinsi Bali, kabupaten/kota, instansi pusat, perbankan maupun media, merupakan pertamakali dilakukan KPwBI Bali.

BACA JUGA :  OJK Apresiasi Implementasi Program KEJAR Terbaik Provinsi Bali

Dalam acara dengan tema “Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi” tersebut, selain penghargaan kepada PT Dirgahayu Valuta Prima, juga diserahkan penghargaan kepada 11 mitra kerja KPwBI Bali. Diantaranya untuk kategori Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) diraih Badung, kategori Dinas Provinsi diraih BPKAD, kategori instansi vertikal diraih DJPB, kategori BUMN adalah PT Angkasa Pura I (Persero), kategori liaison diraih Transmart Carrefour, kategori survey diraih Karya Luhur Permai (Tiara Dewata), kategori terbaik UMKM untuk Agung Bali Collection, kategori media massa kepada Bali Post, kategori bank diraih BPD Bali, kategori bank terkreatif untuk Bank Mandiri, dan bank terbaik dalam pelayanan kas diraih BNI. (igp)

Related Posts