Ratusan Ibu Relawan Potre Koneng Dukung Puspa Negara
LITERASIPOST.COM, KUTA | Dukungan kepada I Wayan Puspa Negara menuju kursi DPRD Badung terus mengalir. Kali ini, datang dari ratusan ibu Potre Koneng. Deklarasi relawan Potre Koneng berlangsung di D’Wika Resto, Jl. Dewi Sri Legian, Minggu (17/9/2023).
I Wayan Puspa Negara pada Pemilu 2024 maju melalui Partai Gerindra Nomor Urut 2 untuk Daerah Pemilihan Kecamatan Kuta (Kedonganan, Kelan, Tuban, Kuta, Legian dan Seminyak). Di sela-sela kegiatan deklarasi, tokoh Legian ini mengatakan bahwa Putre Koneng merupakan putri pahlawan asal Madura. Lalu, nama ini diangkat oleh relawan yang terdiri dari ibu-ibu pengusaha serta ibu-ibu yang konsen pada perjuangan Wayan Puspa Negara dalam upaya untuk menciptakan pelayanan yang lebih mudah dari pemerintah ke masyarakat dan sebaliknya.
“Ibu-ibu ini menyatakan diri untuk menjadi relawan saya dengan nama Relawan Potre Koneng, mereka terdiri atas ibu-ibu warga Raas Madura, dimana proses ini sebenarnya sudah berjalan panjang sehingga mereka akhirnya menyatakan sikap untuk membentuk satu relawan agar memudahkan pergerakan dan komunikasi dengan ibu-ibu yang lainnya yang merupakan warga Raas Madura di Kecamatan Kuta,” ungkap Puspa Negara.
Dikatakan, sejauh ini dari hasil pengamatan empirik, jumlah warga Raas yang ada di wilayah Kecamatan Kuta mencapai lebih dari 14 ribu jiwa. Di daerah Tuban misalnya, perbandingan jumlah penduduk pendatang dengan penduduk lokal adalah 1 berbanding 3. Mereka terkonsentrasi di daerah Tuban dan sekitarnya termasuk Kelan.
“Penilaian itu dari mereka, mungkin setelah melihat kiprah saya selama ini, tapi yang pasti hari ini mereka mendeklarasikan diri untuk menyatakan dukungan dan bergerak seirama dengan arah dauh (fatwa) kyai, yaitu KHR Muhamad Kholil As’ad Samsul Arifin dari Pondok Pesantren Walisongo di Situbondo, Jawa Timur. Perjalanan pergerakan saya didukung oleh beliau. Dominan warga Raas sangat menjunjung beliau sebagai guru mereka dan dauh beliau umumnya diikuti oleh masyarakat mereka,” ujarnya.
Karena dauh yang diterima oleh Wayan Puspa Negara, artinya segala hal yang menyangkut pelayanan publik terhadap warga asli maupun warga yang telah mendapatkan KTP di wilayah Kuta tentu wajib mendapatkan pelayanan yang sama. Mereka ingin mendapatkan pelayanan yang lebih mudah dan cepat. Karena itulah warga Raas ini memandang melalui Wayan Puspa Negara terasa lebih nyaman untuk melakukan komunikasi.
“Astungkara, saya dalam mengemban dauh Kyai tentu ingin memberikan pertanggungjawaban moral lahir dan batin agar saya bisa menunjukkan tanggung jawab saya sebagai penerima dauh untuk bisa saya memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat terutama masyarakat yang telah memiliki KTP di wilayah kami untuk bisa menikmati secara adil dan merata pembangunan baik itu pembangunan sektor pariwisata maupun sektor lainnya karena mereka adalah warga Kabupaten Badung yang memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk mendapatkan perhatian yang sama, sama rasa, sama pembagian dan juga persamaan perlakuan hak dan perlakuan kewajiban,” jelas Puspa Negara.
Keberadaan warga Raas Madura di wilayah Kecamatan Kuta diperkirakan sudah ada sejak tahun 1985. Berawal dari merantau hingga sekarang rata-rata mereka sudah sukses dari berdagang dan usaha lainnya. Hal ini tentu memberikan multiplier efect bagi lingkungan sekitar.
“Pada tanggal 14 Februari 2024 nanti saya berharap seluruh masyarakat di Kecamatan Kuta menyadari bahwa saya hobi dekat dengan masyarakat sehingga saya berkeyakinan bisa memberikan pelayanan yang lebih mudah kepada masyarakat dalam hal hubungan ke pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Semoga masyarakat Kecamatan Kuta mempercayakan kepada saya,” pungkasnya. (igp)