October 25, 2024
PENDIDIKAN

Tangkal Hoax, LSPR Bali Adakan Journalism Short Course Series 3

LITERASIPOST.COM – DENPASAR | Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan akses informasi digital, hoax atau berita palsu semakin mudah tersebar luas dan mengancam kepercayaan masyarakat terhadap media serta mengganggu stabilitas sosial. Maka dari itu, penting bagi Media terus meningkatkan strategi yang tepat dalam mengidentifikasi dan memverifikasi fakta agar informasi yang disebarkan dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk menjawab tantangan ini, LSPR Bali menyelenggarakan Journalism Short Courses Sesi 3 dengan topik ”Strategi Identifikasi Hoax: Verifikasi Fakta dalam Era Informasi Digital”. Kegiatan ini diselenggarakan di kampus LSPR Bali yang diikuti sekitar 30 awak media di Bali.

BACA JUGA :  Pokémon TCG Academia Hadir Eksklusif di Living World Denpasar

Dengan pelatihan yang berfokus pada strategi identifikasi hoaks, rekan-rekan media dibekali dengan metode terupdate dalam menelusuri sumber informasi dan memastikan keabsahannya karena media harus memastikan bahwa berita yang mereka sampaikan kepada masyarakat adalah informasi yang akurat, terverifikasi, dan bukan hoaks. Materi pelatihan disampaikan oleh Diah Desvi Arina, M.I.Kom selaku Dosen LSPR, Konsultan, Media Planner, dan Miss Internet Indonesia.

Dalam penyampaian materinya, Ms. Diah menekankan media harus memastikan setiap informasi yang dipublikasikan telah melalui proses verifikasi yang ketat, baik dari segi sumber, konten, maupun media visual yang digunakan. Hal ini penting agar masyarakat tidak terjebak dalam narasi yang menyesatkan, terutama di tengah arus informasi yang begitu deras.

”Kecepatan memang menjadi kekuatan utama di era digital, namun tanpa ketepatan, berita yang kita sebarkan bisa berisiko menjadi mis-informasi. Jurnalis modern harus memiliki keterampilan untuk melakukan verifikasi cepat dan akurat agar bisa bersaing tanpa mengorbankan kredibilitas, dengan menggunakan kunci sukses dalam melawan hoax yakni kolaborasi yang baik antara media, masyarakat, maupun pemerintah. Tanpa kolaborasi yang kuat, hoax bisa dengan mudah merusak kepercayaan publik terhadap media lokal,” ujarnya.

BACA JUGA :  Infrastruktur Siap, PLN Ajak Masyarakat Bali Gunakan Kendaraan Listrik

Salah satu peserta, Ray menyatakan, “Terima kasih LSPR karena kepeduliannya terhadap dunia jurnalistik yang sudah sangat bergeser sejak adanya media sosial. Kami sebagai insan pers sangat berharap banyak mendapatkan kolaborasi seperti ini pada masa mendatang. Dalam mengkaji pengalaman lapangan dengan analisa akademisi serta teori, tentu ini dapat menambah level kami berjuang di lapangan”.

“Saya berharap LSPR dapat terus bergerak bersama kami kedepannya dalam mengedukasi masyarakat luas tentang pencegahan penyebaran berita hoax dan peran etika komunikasi dalam dunia digital yang semakin besar ini,” sambungnya.

“Kami berharap semoga dengan pelatihan ini media di Bali dapat menjadi contoh dan garda terdepan dalam menghadapi tantangan di era digital, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai akurasi dan integritas dalam setiap berita yang disampaikan,” tutupnya. (IGP/r)

Related Posts