Pengerahan Personel TNI Dukung Operasi Penyekatan di Wilayah Bali
LiterasiPost.com, Denpasar –
Momen Hari Raya Idul Fitri identik dengan budaya pulang kampung atau mudik, tetapi pada tahun ini pemerintah melarang kegiatan mudik bagi masyarakat selama 6 – 17 Mei 2021. Tujuannya adalah untuk mengeliminir penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas.
Dalam upaya mengawasi kepatuhan masyarakat agar tidak melakukan mudik maka dilakukan operasi penyekatan termasuk di wilayah Bali. Domain utama dari operasi ini memang menjadi tugas Kepolisian, namun demikian jajaran TNI sebagai tindak lanjut dari instruksi Komando Atas juga ikut dikerahkan untuk mendukung tugas-tugas Kepolisian di lapangan.
“Personel TNI dari jajaran Kodim-Kodim di wilayah Korem 163/Wira Satya setiap harinya dikerahkan untuk mendukung operasi penyekatan yang tersebar di 7 titik di seluruh wilayah Bali,” jelas Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia, S.S di Denpasar, Rabu (6/5/2021).
Pos-pos penyekatan, antara lain Pelabuhan Gilimanuk Jembrana, Simpang Cekik Jembrana, Simpang Tiga Megati Tabanan, Simpang Tiga Uma Anyar Badung, Simpang Empat Masceti Gianyar, Yeh Malet Perbatasan Klungkung-Karangasem dan Pelabuhan Padang Bay Karangasem.
“Dimasing-masing pos penyekatan tersebut mereka bertugas bersama pihak Kepolisian serta instansi terkait lainnya,” sebut Mayor Bagus.
Diharapkan pelaksanaan operasi penyekatan dapat berjalan aman serta masyarakat dapat mematuhi imbauan pemerintah. Jika ada masyarakat yang membandel melakukan mudik dan terjaring operasi maka akan diperintahkan untuk putar balik atau kembali.
“Kita mengimbau agar masyarakat mentaati keputusan pemerintah untuk tidak mudik, cukup merayakan Lebaran di tempat berada saat ini,” tutup Kapenrem Mayor Bagus.
Terpisah, Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H. menegaskan kepada seluruh jajaran yang tergabung dalam Satgas Covid-19 agar mengintensifkan penanganan terhadap pandemi ini, pendisiplinan harus jalan sesuai ketentuan, tidak boleh kendur untuk mengingatkan masyarakat terhadap bahaya Covid-19 bagi kesehatan dan keselamatan bersama.
“Penerapan protokol kesehatan menjadi hal yang sangat penting. Walau sudah dilaksanakan vaksinasi tetapi tidak menjamin terhindar dari Covid-19 bila kita mengabaikan protokol kesehatan,” ungkap Danrem.
Danrem juga mengingatkan semua pihak terhadap serangan kedua Covid-19 seperti di Negara India yang mengakibatkan kewalahan penanganannya. Kemudian virus Covid-19 itu sendiri sudah bermutasi dalam beberapa varian dan sudah terjadi kasusnya di Indonesia dan juga Bali.
“Covid-19 belum minggat, bahkan masih meningkat. Untuk kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan merupakan kunci yang tepat untuk kita semua tetap sehat”, pungkasnya. (igp/r)