BI Dorong Strategi Menuju TPID Award 2022 dan Pembentukan TP2DD Tabanan
LiterasiPost.com, Tabanan | Bank Indonesia mendorong kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan agar lebih baik dalam mengendalikan harga. Hal ini pula sebagai langkah dan strategi untuk peluang meraih prestasi di ajang TPID Award 2022.
Kepala KPw Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho dalam pertemuannya dengan Bupati Tabanan, Dr. Komang Gede Sanjaya, SE, MM, menyampaikan Tabanan sebagai lumbung pangannya Bali perlu dipertahankan. Pihaknya sangat mengapresiasi dibentuknya Perusda, yang dinilai akan mampu menyelamatkan hasil pertanian dan petani di Tabanan.
“Perusda ini bisa bekerjasama, misalnya dengan Pemkab Badung yang banyak memiliki hotel. Beras di sini bisa dibeli oleh hotel-hotel tersebut melalui Perusda, sehingga Perusda dapat untung dan petani pun diuntungkan. Tak hanya beras, Tabanan juga berpotensi untuk komoditi cabai, telur, daging babi dan buah-buahan, jadi ini perlu difokuskan sehingga Tabanan akan mampu bertahan sebagai lumbung pangan Bali dan inflasi juga terkendali. Nanti jika pariwisata sudah membaik, maka Tabanan bisa makmur karena menjadi supplier pangan ke daerah lain. Semoga TPID Tabanan nanti bisa masuk nominasi ya,” kata Trisno di ruang kerja Bupati Tabanan, Kamis (9/9/2021).
Trisno juga mendorong Pemkab Tabanan untuk menerapkan digitalisasi dengan membentuk TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah). Saat ini ada sekitar 8 jenis pajak dan 18 retribusi di Kabupaten Tabanan yang masih menerapkan pembayaran tunai. Padahal, sistem non tunai lebih mudah, transparan dan PAD (Pendapatan Asli Daerah) bisa meningkat.
“Sistem digital ini akan memudahkan masyarakat, tak perlu datang ke kantor pemkab atau bank, cukup menggunakan smartphone saja. Hampir semua sistem pengeluaran di Bali sudah menggunakan non tunai, hanya dari segi penerimaannya yang perlu kita dorong lagi untuk online. Transaksi dengan QRIS (QR Indonesian Standard) juga saya harapkan dapat menjangkau semua UMKM di Tabanan,” ungkapnya.
Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya merespon positif langkah Bank Indonesia dalam menfasilitasi dan mendukung program unggulan pengendalian inflasi oleh TPID Tabanan.
Hanya saja dalam hal TP2DD, diakuinya masih mengalami kelemahan digital dikarenakan sebagian besar daerah di Tabanan adalah pedesaan. Namun pihaknya meyakinkan bahwa hal itu tidak menjadi kendala besar bagi perkembangan digitalisasi ke depannya.
“Kami sudah punya Perusda yang terus kami upgrade supaya segala urusan yang menyangkut perusahaan-perusahaan pangan akan terfokus di Perusda. Ke depannya agar lebih tersentralisasi dan diharapkan bisa mengembangkan holding company,” ungkap Sanjaya.
Pada kesempatan tersebut Bank Indonesia menyerahkan bantuan berupa 50 tabung oksigen untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Tabanan yang saat ini sudah berada pada zona orange. Sebelumnya, Bank Indonesia telah membeli produk beras Tabanan yang dijadikan bantuan sembako untuk masyarakat Bali.
Turut hadir pada pertemuan itu, di antaranya Ekonom Ahli GPIK KPw BI Provinsi Bali, S. Donny H. Heatubun, Sekda Tabanan I Gede Susila, Asisten 2 Pemkab Tabanan AA Dalem Trisna Ngurah, Kelompok Ahli Putu Suryadi, Kadis Sosial Nyoman Gede Gunawan serta OPD terkait. (igp)