October 25, 2024
PENDIDIKAN

Pemkab Jembrana dan ITB STIKOM Bali Siap Magangkan Anak Muda Jembrana ke Singapura dan Kerja di Jepang

LiterasiPost.com, Denpasar | Wakil Bupati Jembrana I Gede Patriana Krisna, ST, MT mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan ITB STIKOM Bali untuk mengikutkan anak muda Jembrana dalam program kuliah di ITB STIKOM Bali sambil magang online ke Singapura dan mengirim anak muda Jembrana bekerja di Jepang menggunakan visa Tokutei Ginou atau visa Specified Skilled Workers (SSW) atau Pekerja Berketerampilan Spesifik.

Untuk diketahui, SSW atau PBS adalah kebijakan pemerintah Jepang untuk merekrut tenaga kerja asing dengan memberikan fasilitas visa baru yakni SSW-1 untuk pekerja terampil dan SSW-2 untuk pekerja ahli. Dibandingkan dengan jenis visa Kenshusie atau Jisshusei, jenis visa SSW ini lebih menggiurkan dari segi materi yang diperoleh dan kemudahan mengajak anak-istri ke Jepang, sesuatu yang sebelumnya dilarang dalam visa Kenshusei dan Jisshusei.

BACA JUGA :  Rektor UNUD Lakukan Pertemuan dengan Australian Centre for International Agricultural Research

Ketertarikan Wabup Jembrana I Gede Patriana Krisna itu setelah mendengar langsung presentasi Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan tentang kedua program tersebut di kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Kami (9//9/2021.

Dadang Hermawan menjelaskan, untuk magang online ke Singapura, STIKOM Bali sudah menjalin kerja sama dengan Lithan Academy Singapura dan saat ini prosesnya sedang berjalan untuk merekrut calon peserta magang.

Dalam program ini, para mahasiswa hanya membayar biaya kuliah pada tahun pertama saja, sedang tahun kedua sampai tahun keempat akan dibiayai oleh perusahaan di Singapura dan sudah mulai magang kerja serta mendapat uang saku yang menggiurkan.

BACA JUGA :  Dari Skripsi, Mahasiswa FH UNUD Daftarkan Tari Pendet Memendak sebagai Ekspresi Budaya Tradisional

Pada tahun pertama, para mahasiswa mengikuti kuliah dengan modul mata kuliah dari Singapura sesuai kebutuhan bidang magang di sana, yaitu bidang Digital Bisnis, Software Engineering, dan bidang Digital System Administration. Sedangkan tahun kedua sampai tahun keempat para mahasiswa mulai mengikuti magang ditambah mengikuti kuliah dengan mata kuliah dari ITB STIKOM Bali.

“Kalau untuk magang online ke Singapura, mereka wajib menjadi mahasiswa ITB STIKOM Bali dulu. Sedangkan kalau mau ke Jepang, bebas, siapa saja bisa,” kata Dadang Hermawan.

Untuk kerja sama dengan Pemkab Jembrana, ITB STIKOM Bali menawarkan membuka kelas khusus bagi calon mahasiswa asal Jembrana yang proses perekrutan dimulai pada Januari-Februari 2022 mendatang, dengan biaya program, Rp20 juta yang hanya dibayar untuk tahun pertama saja.

Wakil Bupati Jembrana I Gede Patriana Krisna (baju kaos hitam) bersama staf Bagian Humas dan Protokol berkunjung ke ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Kamis (9/9/2021) malam. (Foto: ist)

“Pada tahun kedua, saat mulai magang, uang saku yang akan diterima sebesar Rp1,6 juta/bulan, tahun ketiga 3,1 juta dan tahun keempat 3,85 juta rupiah/bulan. Sedangkan untuk kerja di Jepang, biayanya sekitar 40 juta rupiah dengan penghasilan rata-rata 20 juta rupiah/bulan. Nah bagaimana mekanisme pembiayaannya, kami serahkan kepada Pemkab Jembrana. Kami juga punya bank BPR, namanya BPR Fajar yang siap membantu,” terang Dadang Hermawan.

“Untuk kerja di Jepang, ada dua sertifikasi yang wajib dimiliki oleh calon pekerja yakni sertifikat bahasa Jepang N-4 dan sertifikat keahlian,” lanjut Dadang Hermawan.

BACA JUGA :  Festival Anggrek Internasional, Dosen FP UNUD Raih "The Best of Section Cimbidiinae 2023"

Menanggapi hal itu, Wabup Jembrana yang akrab dipanggil Ipat ini mengatakan, sangat tertarik dan soal pembiayaan bisa dibicarakan lagi.

“Tapi bagi kami kedua program ini bagus. Mengenai biaya, program ini bisa dibiayai dengan pola dana bergulir atau menggunakan Bank STIKOM tetapi pemda sebagai penjamin. Kita butuh beberapa kali pertemuan lagi untuk membahas ini secara intens,” kata Ipat. (igp/r)

Related Posts