BBTF ke-7 Digelar, Jadi “Indonesia’s Leading Trade Show” yang Membanggakan
LiterasiPost.com, Badung –
Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke-7 digelar pada 10-11 Juni 2021 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, sebagai respon atas kepedulian pariwisata Bali di tengah masa pandemi. Event ini dibuka oleh Wakil Gubernur Bali, Cokorde Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) yang ditandai pemukulan kulkul (kentongan khas Bali) dan lesung secara bersama.
Tahun ini mengangkat tema “Exploring Sustainable & Wellness Tourism” atau “Menjelajahi Pariwisata Berkelanjutan & Kebugaran” mencerminkan keterlibatan industri pariwisata Indonesia sebagai seller. Melalui tema tersebut diharapkan bisa membangkitkan ekonomi pariwisata dan promosi destinasi maupun produk wisata berkelanjutan terbaik dengan kearifan lokal Bali sebagai destinasi ramah lingkungan, kaya budaya dan tradisi.
“BBTF sebagai ajang pertemuan bisnis ke bisnis dalam industri pariwisata nasional dan internasional ikut mengambil peran penting dalam penyampaian informasi dan edukasi masyarakat dan rekan kerja luar negeri (buyers) yang akan mengirimkan wisatawan ke Indonesia. BBTF perkenalkan exhibitors (sellers) dengan konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) dan pengembangan wisata wellness serta kesehatan (health tourism),“ ujar Ketua Panitia BBTF 2021 sekaligus Ketua ASITA Bali, I Ketut Ardana saat pembukaan yang dirangkai dengan talk show bertopik “Change, Development & Learning”.
Deputi Bidang Produk Wisata & Penyelenggara Kegiatan Badan Pariwisata & Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Rizky Handayani menyampaikan tema BBTF ke-7 sangat relevan dengan situasi yang ada saat ini.
“Sustainable itu sudah menjadi tren global, serta Wellness juga jadi tren dan Bali sudah punya nama untuk itu. Ini menjadi bagian dari program prioritas nasional, yaitu Health Tourism. Kami menggandeng Kementerian Kesehatan untuk menggarap wisata kesehatan ini, potensi kita besar sehingga masyarakat tidak perlu ke luar negeri untuk berobat maupun melakukan treatment kecantikan atau aesthetic,” ungkapnya.
BBTF kali ini diselenggarakan secara online dan offline. Ke depan jika pandemi sudah berakhir maka BBTF kembali dilaksanakan secara offline guna menjaga reputasi menyelenggarakan event bertaraf internasional.
“Tahun ini BBTF mampu menarik lebih dari 145 sellers dari 14 provinsi di Indonesia. Ada 192 buyers terdaftar dari 20 negara, paling banyak berasal dari Indonesia, United Kingdom, Australia, France, Amerika, dan Asia secara keseluruhan,” imbuh Ardana.
Mencatat pencapaian transaksi BBTF tahun 2019, BBTF yang ke-7 ini diyakini sebagai Indonesia’s leading trade show yang bisa dibanggakan atau alat mempromosikan “Bali and Beyond” destinasi, provinsi Indonesia, dan produk perjalanan sustainable.
Pada kesempatan ini turut hadir sebagai pembicara, yakni Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuhan Bajo sekaligus mewakili Badan Otorita Pariwisata Danau Toba, Shana Fatina serta dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Trisno Nugroho yang dipandu oleh moderator sekaligus Komite Koordinasi Media BBTF, Yoke Darmawan. (igp)