October 3, 2024
GAYA HIDUP & TEKNOLOGI

Dukung Penerapan EBT, PLN Bali Terapkan Bali Eco Smart Grid

LiterasiPost.com, Denpasar –

Ketersediaan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) di Bali cukup melimpah. Potensi EBT yang dapat dikembangkan di Bali antara lain potensi tenaga panas bumi sebesar 65 MW yang berlokasi di Banyuwedang, Seririt, Batukaru, Penebel, Buyan dan Beratan, dan Kintamani. Potensi lainnya seperti tenaga air sebesar 30 MW, dan tenaga surya 100 MWp. Potensi tenaga sampah 15 MW, tenaga angin 30 MW, dan tenaga arus laut sebesar 12 MW.

Senior Manager Perencanaan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, Putu Putrawan menjelaskan saat ini di Bali, total bauran energi EBT terhadap seluruh sumber energi listrik lainnya sebesar 0,12 persen.

BACA JUGA :  UNUD Gelar Bimtek Penyusunan DUPAK Jabatan Analis Anggaran

“Kami berupaya agar angka ini dapat meningkat di tahun-tahun mendatang untuk mencapai 23 persen pada bauran energi di tahun 2025 sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional yang telah ditetapkan,” kata Putrawan.

Dia menambahkan salah satu upaya untuk mempercepat peningkatan bauran energy ini adalah dengan memanfaatkan pembangunan photovoltaic (PV) pada atap-atap bangunan, termasuk kantor-kantor PLN.

“Menurut data kami, total pelanggan PLTS atap di Bali baik yang on grid (tersambung ke jaringan PLN) maupun tidak, saat ini sebanyak 128 pelanggan dengan total kapasitas 1.514.447 Wp, dan kami yakini jumlah ini akan bertambah,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Kurangi Diskriminasi pada Populasi Kunci, Pemberitaan soal HIV-AIDS Diharapkan Lebih Ramah

Putrawan juga menjelaskan untuk mendukung penerapan Peraturan Gubernur Bali No. 45 Tahun 2019 tentang Penggunaan Energi Bersih, selain memanfaatkan atap bangunan untuk dipasang PV, PLN juga melakukan langkah-langkah lain seperti kerjasama dengan pemerintah daerah maupun pengembang yang ingin membangun pembangkit EBT.

Dia pun mengatakan PLN telah menerapkan Bali Eco Smart Grid dengan tujuan untuk menjaga keandalan dan stabilitas suplai tenaga listrik, peningkatan efisiensi energi, pengurangan emisi CO2.

Dalam penjelasannya konsep Smart Grid ini merupakan sistem jaringan listrik yang secara cerdas mampu mengintegrasikan aksi-aksi dari seluruh komponen yang tersambung di dalamnya mulai dari pembangkit, perangkat transmisi, distribusi, hingga konsumen sehingga dapat menghantarkan listrik dengan lebih efisien, berkelanjutan, ekonomis, aman dan dengan keandalan yang tinggi.

BACA JUGA :  Libur Nyepi, Begini Penyesuaian Jadwal Layanan di RSUP Sanglah

“Dengan adanya pilihan dari pembangkit terutama yang terbarukan, dalam smart grid ini memungkinkan pembangkit-pembangkit terbarukan masuk ke dalam sistem secara on grid, sehingga pilihan pembangkit lebih beragam dan konsumen dimungkinkan untuk membangkitkan listriknya sendiri misalnya dengan menggunakan PV Rooftop dan terjadi proses transaksi saling mengisi secara offset,” pungkasnya. (igp/r)

Related Posts