Bersihkan PHDI dari Sampradaya, Umat dan “Soroh” Diminta Bersuara Lantang dan Tidak Belog Polos

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Beberapa organisasi berbasis Hindu dan Kawula Nindihin Bali (KANIBAL) membuat pernyataan sikap yang disampaikan kepada Ketua Pengurus Harian PHDI Pusat periode 2021-2026, Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia bertempat Griya Angkasa, Jalan Sekar Tunjung XVIII, Denpasar, Sabtu (23/10/2021).
Dalam pernyataan sikap sekaligus dukungan yang dibacakan oleh Ketua Umum KANIBAL, Anak Agung Bram dan ditandatangani oleh Ketua Harian IGA Kresna Kepakisan dan Sekretaris I Wayan Sukariana tersebut, ditegaskan bahwa Kawula Nindihin Bali mengapresiasi pemurnian PHDI dari unsur-unsur yang tidak sesuai dengan adat Nusantara di mana Hindu dan umatnya berada.
Organisasi inipun menyatakan menolak segala kegiatan yang dilakukan oleh Wisnu Bawa Tenaya bersama kelompoknya yang mengatasnamakan PHDI, termasuk rencana Mahasaba XII serta menolak keras keberadaan pengikut Sampradaya dalam kepengurusan PHDI yang berusaha mendikte, mempolakan dan mengajarkan ajaran yang konon sesuai dengan Weda, namun mereka lupa bahwa adat budaya Nusantara dan Bali khususnya penuh dengan sinyal makna filosofi kearifan lokal.
“Mereka hanya mengklaim itu salah ini benar sesuai pikiran mereka. Untuk itu kami menyatakan sikap kepada Bapak Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia, mengapresiasi langkah beliau dalam membersihkan pengurus PHDI dari pengaruh asing Sampradaya yang secara teologi Ketuhanan sangat berbeda,” ungkap Bram.

Pengurus PHDI Pusat 2021-2026 bersama beberapa pimpinan organisasi saat acara Gendu Wirasa. (Foto: igp)
Ida Bagus Putu Dunia menyampaikan bahwa ketegasan sikap para organisasi ini dipicu oleh rencana digelarnya Mahasabha XII pada 28-31 Oktober 2021 yang digagas oleh Wisnu Bawa Tenaya dan kelompoknya selaku pengurus PHDI 2016-2021. Sementara kepengurusan baru periode 2021-2026 telah melaksanakan Mahasabha Luar Biasa (MLB). Logikanya, menurut Dunia, jika sudah menggelar MLB maka tidak perlu lagi ada Mahasabha atau pertemuan setingkat lainnya yang levelnya di bawah MLB.
“Kami sudah menggelar MLB, maka seharusnya mereka (pengurus lama) itu demisioner dan tidak punya hak untuk menggelar Mahasabha lagi. Namun, kebetulan mereka masih terdaftar secara resmi di Kemenkumham, sehingga memanfaatkan kesempatan tersebut dan akan mengundang pejabat pemerintah,” kata Dunia.

Ketua Pengurus Harian PHDI Pusat periode 2021-2026, Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia. (Foto: igp)
Untuk itu pihaknya menyadarkan seluruh elemen dan umat Hindu bahwa Hindu Nusantara dan Hindu Dresta Bali telah dirusak oleh Sampradaya asing (Hare Krishna dan Sai Baba). Pihaknya berharap seluruh soroh (kelompok berdasarkan garis leluhur/keturunan) serta kalangan griya dan puri di Bali, desa adat, dan ormas yang memiliki visi misi sama untuk mengajegkan Hindu untuk pemurnian PHDI agar bersuara.
“Ayolah bersuara lantang agar didengar oleh seluruh masyarakat Bali, umat Hindu dan bahkan oleh Presiden. Kita jangan belog polos (melempem) lagi, tapi cerdas berjuang. Sehingga suara kita didengar oleh mereka (pemerintah) dan akhirnya urung datang ke Mahasabha itu. Intinya kita ingin Mahasabha itu batal digelar,” tegasnya.
Melalui kepengurusan PHDI Pusat hasil MLB ini, pihaknya kembali meminta dukungan seluruh umat Hindu dan pemerintah untuk membersihkan Hindu dari Sampradaya. (igp)














