November 25, 2024
PENDIDIKAN

IISMA Antar Mayda ke Skotlandia, Begini Ceritanya

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Bukan perkara mudah bagi Mayda Devianita dihadapkan pada dua pilihan yang berimpact pada masa depannya, yaitu harus fokus pada skripsi atau mengikuti Program Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA).

Tak pernah terbesit di benaknya untuk mendapatkan kesempatan berkuliah di luar negeri. Sebagai mahasiswa semester akhir, seperti layaknya mahasiswa lain pada umumnya, Mayda pada mulanya berupaya fokus dengan tugas akhirnya, yakni menyelesaikan skripsi. Sampai akhirnya ia mendapatkan informasi mengenai Program IISMA yang cukup mengganggu konsentrasi dan membuatnya bimbang dan bingung.

BACA JUGA :  Jajaki Kolaborasi, FEB UNUD Terima Lawatan FEB ULM

Untuk beberapa saat, mahasiswi angkatan tahun 2018 mengalami kegalauan dan keresahan hingga dengan berbagai pertimbangan, pada Mei 2021 yang lalu ia akhirnya meyakinkan diri dan memantapkan pilihannya untuk mendaftar pada Program IISMA.

Mayda menuturkan bahwa Program IISMA merupakan program beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang memberangkatkan 1.000 mahasiswa tingkat strata 1 (S1) untuk menempuh perkuliahan selama 1 semester di berbagai universitas mitra kebanggaan dunia.

“Saya berkesempatan untuk studi di University of Glasgow, kampus ternama, bergengsi dan kebanggaan Skotlandia. Alasan saya memilih kampus ini adalah di samping mata kuliah yang ditawarkan sangat menarik, pengalaman non akademis berupa budaya dan pesona kota Glasgow, berhasil memikat hati saya untuk kesekian kalinya,” tuturnya riang.

BACA JUGA :  Dua Siswa Ballet Royal Bali Raih Beasiswa ke Malaysia

Keberangkatan Mayda ke Skotlandia bukanlah hal yang mudah karena ia harus menempuh berbagai tes dan persiapan sebelumnya. “Berbagai persiapan saya lakukan sebelumnya, dimulai dari mempersiapkan curriculum vitae, EPT (English Proficiency Test), essay, hingga wawancara. Hingga pada akhirnya, pengumuman secara resmi dirilis pada portal IISMA dan langkah selanjutnya adalah mempersiapkan keberangkatan,” tutur Mayda.

Ada beragam pengalaman yang dapat diperoleh Mayda selama berstudi di Skotlandia. Program IISMA mempertemukan Mayda dengan 29 orang berlatar belakang nilai budaya yang berbeda, menyatu, dan mensinergiskan visi misi untuk hidup untuk belajar selama 1 semester di University of Glasgow. Meskipun berlatar belakang keilmuan arsitektur, faktanya Program IISMA memberikan ruang bagi Mayda untuk menempuh mata kuliah di luar dari program studi yang sedang ia tekuni di Universitas Udayana. Beberapa diantaranya, yaitu mata kuliah Earth Science, Digital Media Information Studies, Scottish Culture, dan Climate Change and Sustainability.

BACA JUGA :  Dekan FMIPA Terima Pagu Anggaran TA 2023 pada Musrenbang UNUD

Meskipun perkuliahan berlangsung dengan pola hybrid, namun tidak menghambat Mayda untuk memiliki dan mengembangkan kemampuan berpikir secara kritis. Didukung pula dengan metode pembelajaran di University of Glasgow yang lebih memfokuskan pada penyampaian materi dalam grup diskusi, sehingga Mayda merasa mendapat pembelajaran praktis untuk berargumen dan sekaligus berkesempatan untuk mendengar pendapat dari berbagai sudut pandang grup diskusi atas isu-isu faktual.

Mayda juga mengaku bahwa ada banyak pengalaman non-akademik selama di University of Glasgow yang membuatnya merasa mendapat kesempatan untuk bisa memperluas cakrawala, menambah relasi, dan pengalaman dalam berorganisasi.

“Tidak hanya ilmu akademik yang saya dapatkan, melainkan non akademik berupa budaya, kebiasaan, gaya hidup, teman-teman, dan organisasi. PPI atau Perhimpunan Pelajar Indonesia,” imbuhnya.

BACA JUGA :  "Satu Jam Bersama Menkumham" Diadakan di UNUD

Meskipun cuaca di Glasgow-Skotlandia cenderung hujan, namun hal tersebut tidak menjadi penghalang baginya untuk turut mengeksplorasi beragam museum yang ada di sekitarnya. Dengan mengunjungi beragam tempat yang memuat nilai sejarah, secara tidak langsung dirinya merasa lebih dekat dengan budaya Skotlandia itu sendiri. Bagi Mayda, studi di Skotlandia menjadi perjalanan dan cerita hidup yang tidak akan terlupakan, yang sekaligus mendorongnya untuk berani menaruh harapan akan karir dan status pendidikannya. (igp/r)

Sumber: http://www.unud.ac.id

Related Posts