Indonesia Marketeers Festival 2021, Zenzen Guisi Halmis Berbagi Strategi Bisnis di Tengah Pandemi
LiterasiPost.com, Denpasar | Setelah 8 tahun menyelenggarakan event pemasaran terbesar, MarkPlus kembali menghadirkan Indonesia Marketeers Festival (IMF) di 5 kota utama Indonesia, yaitu Semarang, Denpasar, Solo, Bandung, dan Surabaya dalam bentuk online event. Hal ini agar masyarakat tetap dapat kreatif dan produktif di masa pandemi dengan memaksimalkan berbagai peluang sebagai ajang bertemunya kalangan Business, Industry dan Goverment.
Mengusung tema “Winning in The Recovery Era: 5 Jurus Memenangkan Persaingan Pasar”, IMF 2021 mengupas tuntas mengenai bagaimana mengoptimalkan 5 jurus memenangkan persaingan pasar melalui 5 magic words yaitu Digital, Human, Local, Global, Balance.
Acara IMF 2021 yang digelar secara online pada Kamis (16/9/2021) ini diikuti oleh 1.000 lebih partisipan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satu yang paling diminati adalah kelas pembicara dari Bali yang bertemakan Bali Bangkit.
Sekjen Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD Bali, Zenzen Guisi Halmis, sekaligus Mall Manager Level 21 Mall Bali dipercaya sebagai salah satu Pembicara Industry Expert berbagi dalam acara IMF 2021 ini tentang bagaimana perubahan industri bisnis, tantangan, dan kiat-kiat mengembangkan industri usaha selama adanya pandemi Covid-19 ini.
Melalui kesempatan ini, Zenzen menyebutkan bahwa dalam masa pandemi dan PPKM ini, sebagai pelaku usaha industri harus siap dalam berbagai situasi dan kondisi.
“Maka dari itu, penting adanya kerja sama dengan pemerintah dan masyarakat agar usaha dapat berjalan namun tetap dengan tujuan utama yaitu keamanan dan kenyamanan customer,” kata Zenzen.
Ditambahkannya, adapun strategi serta tips dan trik yang bisa dilakukan dalam menghadapi situasi pandemi ini adalah dengan membuat berbagai analisis permintaan pasar serta penerapan sistem digital.
“Seperti check-in menggunakan aplikasi PeduliLindungi maupun fitur touchless pada fasilitas mall, serta memangkas pengeluaran yang tidak efisien. Selain itu juga penting untuk mengikuti tren menggunakan pasar di media sosial dan memberikan pelayanan online untuk memudahkan customer dalam berbelanja,” pungkasnya. (igp)