Kisruh Ijazah Stikom Bandung Tak Ada Kaitan dengan ITB STIKOM Bali

LITERASIPOST.COM – DENPASAR | Geger! Kelulusan ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Bandung periode 2018-2023 dibatalkan dan ijazahnya ditarik oleh pihak kampus setempat. Kisruh tersebut mencuat sejak adanya temuan tim evaluasi kinerja dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada 2024.
Dari berbagai sumber menyebutkan masalahnya beragam, seperti ada perbedaan nilai mahasiswa serta jumlah satuan kredit semester (SKS) yang termuat di Sistem Informasi Akademik (Siakad) Stikom dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi atau PD Dikti. Pihak kampus setempat juga belum mencantumkan Penomoran Ijazah Nasional (PIN) dari kementerian.
Kasus ini ternyata berimbas kepada salah satu kampus IT ternama di Bali, yakni ITB STIKOM Bali. Pasalnya, ada kemiripan nama kampus, yakni penggunaan nama “Stikom” sehingga masyarakat awam mengait-kaitkan masalah yang terjadi di Stikom Bandung dengan ITB STIKOM Bali. Untuk mencegah agar permasalahan ini tidak melebar yang akhirnya bisa mencoreng citra ITB STIKOM Bali, maka pihak yayasan dan rektorat ITB STIKOM Bali pun angkat bicara dan melakukan klarifikasi.
Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan kepada media menegaskan bahwa tidak ada kaitan sama sekali antara Stikom Bandung dan ITB STIKOM Bali. Sehingga masalah yang dihadapi oleh Stikom Bandung tidak bisa disangkutpautkan dengan ITB STIKOM Bali. Diakui pihaknya menerima banyak pertanyaan baik melalui WhatsApp maupun obrolan langsung terkait hal tersebut.
“Kami hanya memiliki empat perguruan tinggi di bawah naungan STIKOM Bali Group atau Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS) Denpasar, yakni ITB STIKOM Bali yang memiliki tiga kampus yaitu di Renon Denpasar, Jimbaran dan Abiansemal; Politeknik Ganesha Guru di Singaraja; Politeknik Nasional di Tanjung Bungkak Denpasar; serta Universitas Teknologi Bandung (UTB),” ujar Dadang saat jumpa pers di kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Sabtu (25/1/2025).
Terkait nama “STIKOM Bali” pada ITB STIKOM Bali, menurut Dadang sudah dipatenkan sebagai nama merk di Kemenkumham. Maka, ketika nantinya naik status menjadi universitas, namanya akan menjadi Universitas STIKOM Bali.
“Sekali lagi, kami tidak ada kaitannya dengan Stikom Bandung. Masalah mereka bukan masalah kami, karena kami di sini sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia pendidikan tidak mungkin melakukan perbuatan sepicik itu seperti tanpa belajar bisa keluar ijazah. Semoga masyarakat tidak bertanya-tanya lagi dan sudah mendapatkan penjelasan yang benar,” sebutnya.
Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar, Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak., C.A., menyampaikan bahwa terlepas dari kisruh di Stikom Bandung, pihaknya justru berterima kasih kepada media di Bali karena telah menggaungkan nama Stikom ke seluruh Indonesia. Sehingga, setiap ada penyebutan nama Stikom di manapun secara otomatis dikaitkan dengan ITB STIKOM Bali.
“Padahal, dari segi nama saja sudah berbeda. Kom pada nama kampus kami adalah singkatan dari komputer, sedangkan pada kampus lain adalah komunikasi. Jadi peran media sangat luar biasa untuk membumikan nama Stikom,” ungkapnya, sembari mengajak media untuk mempererat jalinan kerja sama. (LP)