“Mai Melali Desa Wisata Festival”, Spirit Bangkitkan Pariwisata Bali
LITERASIPOST.COM, BADUNG | Dalam upaya membangkitkan sektor pariwisata Bali yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan, Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) berkolaborasi dengan Biro Perjalanan Wisata (BPW) Kirana Bali Wisata menggelar event bertajuk “Mai Melali Desa Wisata Festival”. Gelaran ini berlangsung di Park23 Creative Hub, Tuban, Kabupaten Badung, pada 27-28 November 2021.
Gubernur Bali yang diwakili oleh Perencana Ahli Utama Bappeda Provinsi Bali, Putu Astawa menyampaikan bahwa sesuai visi misi Pemprov Bali, ke depan akan dibangun pariwisata Era Baru, yakni tetap berlandaskan budaya Bali, berkualitas, berdaya saing dan sustainable (berkelanjutan).
“Bali dengan keramahtamahan, keindahan alam dan keunikan budayanya, saya rasa tidak bisa diperoleh di negara manapun, dan ini akan kita jaga dengan filosofi Tri Hita Karana dan Sad Kertih sehingga Bali tetap menjadi tujuan pariwisata dunia,” ungkap mantan Kepala Dinas Pariwisata Bali ini.
Sedangkan untuk mewujudkan daya saing pariwisata dilakukan dengan pengembangan dan penguatan desa wisata. Desa wisata di Bali memiliki keunggulan dengan mengedepankan 3P, yaitu Produk yang premium, Pelayanan yang bagus serta Pengelolaan yang baik.
“Maka dari itu kami sangat apresiasi penyelenggaraan event ini untuk kebangkitan pariwisata Bali, dan semoga ke depan bisa dilaksanakan secara annual (berkelanjutan),” ungkap Astawa.
Ketua Forkom Dewi, Made Mendra Astawa mengatakan event perdana ini diikuti sebanyak 27 industri/hotel, 24 desa wisata, 17 UMKM dan 17 bazar ex pelaku pariwisata.
“Mai Melali artinya Mari Berkunjung, yang mengandung makna sebuah ajakan untuk berwisata kembali ke Bali. Bali harus bangkit, ekonomi juga harus bangkit, semoga hal kecil yang kami lakukan ini bisa menjadi pemantik dan spirit sehingga tahun depan kondisi (pariwisata) kita bisa lebih baik lagi,” ujar Mendra didampingi Desak Putu Krisnawati selaku GM PT Kirana Bali Wisata.
Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan saat ini di Bali terdapat sekitar 78 desa wisata. Ini merupakan potensi yang sangat bagus. Namun, tantangan ke depan adalah perlu adanya pengembangan dan perbaikan dari berbagai segi seperti infrastruktur, sehingga bisa bersaing dengan desa wisata di daerah atau negara lain.
“Kita maping, misalnya dua atau tiga desa wisata di setiap kabupaten/kota digarap sebagus mungkin. Apalagi, tahun depan Bali akan menjadi tuan rumah KTT G20, ini momen yang bagus, kita buatkan brosurnya kemudian sebar ke mereka, nanti bisa dikunjungi oleh para delegasi itu,” sebut Trisno.
Event “Mai Melali Desa Wisata Festival” ini dibuka dengan pemukulan Kulkul (kentongan khas Bali) pada Sabtu (27/11/2021). Turut hadir Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana serta perwakilan Dinas Pariwisata Bali.
Event ini menampilkan pameran produk UMKM desa wisata di Bali, kuliner, bazar, workshop budaya, pagelaran seni budaya dan perlombaan. (igp)