Memukau, Dua Band dan Aksi Seni Meriahkan PELUK Nusantara
LITERASIPOST.COM, BADUNG | Dua grup band turut memeriahkan Festival PELUK Nusantara di Park23 Creative Hub, Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (19/11/2021). Keduanya tampil memukau di hadapan pengunjung. Selain itu, penampilan beberapa kesenian daerah, pameran fotografi dan painting artisan juga tak kalah menarik di gelaran ini.
Penggagas Festival PELUK Nusantara, Steve Nanuru menerangkan bahwa gelaran ini merupakan kali pertama, yang telah dibuka sejak 14 November 2021 lalu. PELUK adalah singkatan dari Pemerhati Langkah Usaha Kreatif, menjadi wadah bagi usaha-usaha kreatif di seluruh Indonesia yang saat ini berbasis di Bali untuk mengadakan pameran lukisan, seni kerajinan, fotografi, hingga pertunjukan tari dan musik lokal yang epik.
“Gelaran ini sebagai respon terhadap keadaan saat ini untuk mewujudkan semangat baru dan bentuk andil dalam memulihkan kondisi ekonomi Indonesia secara keseluruhan dan Bali khususnya,” kata Steve.
Khusus setiap Jumat diadakan Aksi Seni, di antaranya menampilkan band dan kesenian Nusantara seperti halnya kesenian Bali, Maluku, dan lainnya. Kali ini dihadirkan grup band Javaroots dari Jogjakarta dan Marapu (campuran).
Kesenian Bali tampil di Festival PELUK Nusantara. (Foto: ist)
“Kedua grup ini sangat menarik karena menampilkan ciri yang otentik dari mereka, kalau Javaroots dengan nuansa Jawa Tengah dan Folk Keroncongnya, sedangkan Marapu lebih ke Reggae tapi otentik Indonesia,” jelasnya.
Pengunjung pun dibuat terpukau dengan penampilan kedua band serta kesenian daerah. Bahkan, Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, A.Par, MM, turut hadir memberikan apresiasi. Festival PELUK Nusantara ini akan berlangsung hingga 14 Desember 2021, dan terbuka untuk umum.
Plt Kadis Pariwisata Bali, Tjok Pemayun (tengah) dan para penonton terpukau menyaksikan Aksi Seni di gelaran PELUK Nusantara. (Foto: ist)
“Harapan kami melalui gelaran PELUK Nusantara ini, ingin menunjukkan kepada teman-teman di luar Bali bahkan internasional, bahwa kami di sini ‘baik-baik’ saja, bangkit dan tetap berkreativitas, setelah hampir dua tahun sempat terpuruk akibat pandemi,” pungkasnya. (igp)
