Menteri PPPA Bicara Pemberdayaan Perempuan Pada Seminar Dwijendra University
LiterasiPost.com, Denpasar –
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), IGA Bintang Darmawati menjadi pembicara utama (keynote speaker) pada Seminar Nasional “Pemberdayaan Perempuan Dalam Pembangunan Nasional” yang digelar Dwijendra University, Denpasar, secara daring, Jumat (22/1/2021).
Menteri Bintang menyampaikan berbagai program pemberdayaan perempuan hanya bisa tercapai apabila perempuan memiliki ruang yang aman dan nyaman bagi dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan dimulai dari tingkat akar rumput. Seperti model program pelatihan kepemimpinan perempuan perdesaan untuk meningkatkan kualitas perempuan pedesaan/kelurahan.
“Akan sangat baik jika perempuan tidak hanya didengar pendapatnya, tetapi juga diberikan kesempatan untuk menempati posisi strategis atau bahkan menjadi pemimpin,” kata Menteri asal Bali ini.
Dikatakan, potensi perempuan tidak dapat dipandang sebelah mata jika dibandingkan dengan laki-laki. Dari segi pendidikan, prestasi, capaian dan kemampuan, perempuan dapat disandingkan dengan laki-laki. Tidak hanya itu, perempuan sebagai pemilik dan pengelola lebih dari setengah, atau sekitar 37 juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia (Kemenkop UKM, 2019).
“Dapat dibayangkan kemajuan yang akan dicapai apabila perempuan dan laki-laki mendapatkan akses yang sama untuk berperan aktif dalam pembangunan ekonomi bangsa,” terangnya.
Soal perempuan Bali, Menteri Bintang yang juga salah satu alumni Dwijendra mengatakan, dapat menjadi penyelamat dalam menghadapi krisis, baik secara regional maupun nasional. Di Bali perempuan juga mempunyai peran penting dalam rangkaian kegiatan keagamaan.
“Perempuan Bali adalah pejuang yang tangguh. Perempuan Bali identik dengan sifatnya yang pekerja keras dan tidak mudah menyerah, bergotong royong dan mau tolong-menolong,” paparnya.
Rektor Dwijendra University, Dr. Ir. I Gede Sedana, MSc, MMA menyampaikan bahwa soal perempuan dan kekerasan anak menjadi isu hangat belakangan ini. Untuk itulah pihaknya ingin berkontribusi memberikan pokok-pokok pikiran kepada pemerintah dan publik melalui pelaksanaan seminar ini.
Dr. Sedana yang juga menjadi pembicara, memaparkan ketika berbicara pemberdayaan perempuan terutama di perdesaan tak dipungkiri menimbulkan kekhawatiran kaum laki-laki karena merasa kalah. Hal ini perlu diluruskan.
“Akibatnya, laki-laki menjadi minder, dan ini rentan menimbulkan kekerasan pada perempuan. Padahal nyatanya, saat ini peranan perempuan sangat luas tak hanya dalam hal domestik/rumah tangga, tetapi juga ekonomi, politik maupun di masyarakat,” ujar Dr. Sedana.
Terkait upaya membangun kemitraan atau kerja sama dengan Kementerian PPPA, Dr. Sedana mengatakan hal itu terbuka lebar. Apalagi, Menteri PPPA sangat terbuka dan telah banyak memberikan perhatian kepada Dwijendra sejak sebelum menjabat Menteri.
Sementara itu Ketua Yayasan Dwijendra, Dr. Ketut Wirawan, SH, M.Hum menyebutkan penyelenggaraan seminar nasional ini merupakan rangkaian HUT ke-68 Yayasan Dwijendra. Sebagai yayasan pendidikan tertua di Bali (1953), Dwijendra ingin berpartisipasi dalam upaya pemberdayaan perempuan.
“Bali (Hindu) menganut sistem patrilineal, yaitu mengikuti keluarga laki-laki. Namun begitu, perempuan banyak hak-haknya dan peranannya sangat penting dalam kehidupan keluarga,” ungkap Wirawan.
Dikatakan, Dwijendra University juga memiliki Pusat Studi Wanita dengan program-program kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan dan anak.
Berkaitan dengan HUT ke-68 di masa pandemi ini, Wirawan menyebutkan pihaknya tidak menyelenggarakan kegiatan yang menimbulkan kerumunan.
“Kami adakan seminar secara daring, serta bakti sosial dan kunjungan ke beberapa panti asuhan di Bali. Puncak HUT pada 28 Januari nanti juga akan kami selenggarakan intern dan sederhana, yang lainnya mengikuti secara daring,” pungkasnya.
Seminar nasional yang dipandu oleh Drs. I Made Sila, M.Pd (Dosen Dwijendra University) tersebut juga menghadirkan pembicara Dr. AA Ayu Ketut Agung, M.M (Ketua TUK/LKP Agung, Pemilik Salon Agung) dan Ni Wayan Parwati Asih, S.Pd, M.Pd (Dirut CV Jenget Prabhu Digital Solution). (igp)