Sambut GYC 2021, Precious Island Kolaborasi KITAPOLENG Gelar Kompetisi Tari
LiterasiPost.com, Denpasar | Dalam rangka menyambut Global Youth Conference on Sustainable Development Goals 2021 (GYC 2021), Precious Island bersama KITAPOLENG mengadakan kompetisi tari kontemporer dengan tema “Menari untuk Bumi”. Kompetisi ini terbuka untuk anak muda berusia 15-25 tahun dan juga disabilitas.
Salah satu pendiri KITAPOLENG, Jasmine Okubo mengungkapkan latar belakang diadakannya kompetisi tari ini adalah Precious Island sebagai sebuah bisnis sosial yang berpegang teguh pada Sustainable Development Goals (SDG) atau Tujuan Berkelanjutan Global sadar bahwa generasi muda Indonesia memiliki banyak inisiatif untuk menyelesaikan isu masalah global. Tetapi sayangnya, belum ada wadah yang cukup untuk memberikan ruang terbuka bagi generasi muda untuk menyuarakan pandangan mereka.
Maka dari itu, GYC on SDG mulai dibentuk sebagai panggung akbar anak muda dalam menghimpun dan menyatukan pandangan mereka tentang isu terkait 17 tujuan pembangunan berkelanjutan sehingga nantinya anak muda mampu beraksi nyata menggerakkan inisiatif mereka dan saling berkolaborasi demi terciptanya sebuah solusi yang efektif dan positif serta mampu menghantarkan suara anak muda Indonesia menggema di seluruh penjuru dunia.
“Sebuah aksi bisa dituangkan dalam perwujudan apapun, termasuk seni. Mengangkat seni tari kontemporer sebagai medianya, GYC di tahun 2021 ini ingin merangkul para pecinta tari di kalangan anak muda untuk berkreasi dan berkontribusi untuk memperkenalkan SDG melalui pesan dalam sebuah tarian,” kata Jasmine.
Untuk mencapai hal tersebut, Precious Island sebagai penyelenggara GYC menggandeng KITAPOLENG dalam menyelenggarakan kompetisi tari bertema SDG, utamanya di poin aksi perubahan iklim. KITAPOLENG sendiri telah menjadi platform untuk karya-karya seni hasil kolaborasi yang melibatkan pakar dari berbagai disiplin ilmu untuk menghasilkan karya dalam bentuknya yang idealis maupun inovatif.
KITAPOLENG berupaya menciptakan karya seni yang membumi sesuai tuntutan dan perkembangan zamannya. Hampir seluruh karya produksi KITAPOLENG berangkat dari tradisi sebagai dasar pemikiran di dalam melahirkan berbagai ekspresi imajinasi. Bentuk kesenian tradisi yang selama ini mapan menjadi titik berangkat pengembangan dan eksplorasi yang lebih detail dan menggugah.
“Sebetulnya kepedulian lingkungan tidak serumit yang kita pikirkan, bisa memulai dari sesuatu yang selalu ada dalam kehidupan kita, dan sekitar. Bumi itu sederhana maka kesederhanaan adalah yang mampu memulihkan Bumi,” pungkas Jasmine. Ia pun sangat optimis minat anak muda saat ini sangat tinggi untuk mengeksplorasi seni, khususnya seni tari, ke arah tujuan global berkelanjutan yaitu SDG.
Pendaftaran kompetisi tari ini dibuka mulai 17 Agustus hingga 5 Oktober 2021. Peserta tidak perlu membayar sepeser pun, sebab pendaftaran kompetisi kali ini gratis. Tak hanya itu saja, bagi pemenang kompetisi nantinya akan tampil di ajang GYC on SDG 2021. (igp/r)