“Small is Beautiful”, Langkah Kecil Ciptakan Kebersihan Destinasi

LITERASIPOST.COM – LEGIAN | Badai sampah belum berakhir. Ribuan bahkan jutaan ton sampah kiriman akibat berhembusnya angin musim barat masih menerjang sebagian pantai di wilayah Kabupaten Badung, salah satunya Pantai Legian. Jika dibiarkan tentu akan menimbulkan citra buruk bagi destinasi.
Tim WPN (Wayan Puspa Negara) tak tinggal diam. Bersama komunitas BumiKita, para pelaku usaha serta stakeholders pariwisata di wilayah Kelurahan Legian, menunjukkan aksi nyata melalui gerakan Beach Clean Up (bersih-bersih pantai) di Legian yang menjadi primadona wisatawan. Tak semata-mata saat musim angin muson barat, gerakan ini dilakukan secara rutin, periodik dan berkesinambungan setiap Jumat pagi.

I Wayan Puspa Negara selaku inisiator kegiatan bersih-bersih Pantai Legian, sekaligus Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung. (Foto: Literasipost)
“Ini (Beach Clean Up) adalah kegiatan rutin yang tujuannya untuk mengedukasi masyarakat dan juga wisatawan. Musim sampah ini akan berlangsung sampai akhir Februari sesuai dengan ramalan BMKG, belum lagi sesuai penanggalan Bali akan memasuki ‘Sasih Kaulu’ dimana angin bertiup sangat kencang dari barat ke arah timur yang membawa sampah jauh lebih banyak,” ujar Puspa Negara selaku inisiator gerakan Beach Clean Up di Pantai Legian yang telah dimulai sejak tahun 2019, pada Jumat (17/1/2025).
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung ini menambahkan, “Kita senantiasa dari sekarang dan bahkan dari dulu, harus memiliki kemampuan mitigasi terhadap sampah ini. Kami berterima kasih kepada BumiKita yang konsisten bersama kita dan kegiatan ini juga didukung penuh oleh pimpinan kami terutama pak Prabowo Subianto (Presiden RI) dan juga Pakde Gadjah (Ketua DPD Gerindra Bali). Besok bersama TIDAR (Tunas Indonesia Raya) yang menghadirkan putri dari bapak Hasyim Djojohadikusumo yaitu Rahayu Saraswati akan melakukan bersih-bersih di sini agar pihak pusat juga paham bahwa kondisi kita seperti ini”.
Ditegaskan, kegiatan bersih-bersih pantai adalah suatu konsistensi. Meskipun langkah kecil tetapi diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi tumbuhnya kebiasaan atau habit masyarakat dalam menjaga kebersihan destinasi. “Small is Beautiful, langkah kecil untuk menciptakan kebaikan bagi semua pihak,” tutupnya. (LP)