UPTD PPOT & PPK Dinkes Bali Gelar FKP Pelayanan P4TO dan Perbekalan Kesehatan

LITERASIPOST.COM – DENPASAR | UPTD Pengujian, Pengembangan Obat Tradisional dan Pengelolaan Perbekalan Kesehatan (UPTD PPOT & PPK) Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik (FKP) Pelayanan P4TO Bali dan Perbekalan Kesehatan pada UPTD PPOT & PPK bertempat di Ruang Rapat Cempaka Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Denpasar, Selasa (15/4/2025). Kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi ini dihadiri oleh Biro Organisasi Setda Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, unsur perguruan tinggi, UMKM obat tradisional, dan media massa.
Kepala UPTD PPOT & PPK Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ni Wayan Desi Ariani, S.Si, Apt. M.Si menyampaikan UPTD PPOT & PPK Dinas Kesehatan Provinsi Bali mempunyai tugas dan fungsi membantu Dinas Kesehatan Provinsi Bali dalam mengelola dan mengembangkan produksi dan pengujian bahan baku obat tradisional serta pengelolaan perbekalan kesehatan. Sehingga untuk meningkatkan pelayanan perlu melaksanakan FKP guna memperoleh pemahaman serta penyelesaian terhadap permasalahan-permasalahan antara penyelenggara pelayanan publik dengan masyarakat sebagai pengguna layanan UPTD PPOT & PPK Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Kepala UPTD PPOT & PPK Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ni Wayan Desi Ariani, S.Si, Apt. M.Si menunjukkan simplisia dan obat bahan alam. (Foto: Literasipost)
“Tujuan dilaksanakan FKP ini adalah untuk meningkatkan mutu layanan, mutu produk, serta inovasi layanan kami. Maka kami berharap mendapatkan masukan dari publik ataupun pihak-pihak yang hadir terhadap penyelenggaraan pelayanan kami,” ujar Desi Ariani didampingi A.A.Istri Agung Sri Stuti Damayanti, S.Si, Apt,MARS (Kasi Pengujian Dan Pengembangan Obat Tradisional) dan Ni Wayan Ani Hendrayani, S.KM.,M.Kes (Kasi Perbekalan Kesehatan).
Lanjutnya, ruang lingkup pelaksanaan FKP ini meliputi pelayanan jasa dan produk obat tradisional (obat bahan alam) di P4TO Bali dan percepatan pengembangan industri tradisional Bali melalui P4TO Bali, serta pelayanan distribusi obat buffer stok, obat program, dan vaksin di Gudang Perbekalan Kesehatan.
“Terkait dengan apa produk dan layanan yang disediakan dalam proses bisnis UPTD kami. Dalam hal ini kami fungsinya adalah penguatan industri herbal, yakni penguatan bahan baku obat tradisional, jadi tentunya apa yang menguatkan bahan baku itu mulai dari standarisasi, pengujian lab, pengembangan produksi dan produk-produk inovasi yang kami hasilkan,” jelasnya.
Dengan dilaksanakannya FKP ini, UPTD PPOT & PPK Dinas Kesehatan Provinsi bali berharap ke depan bisa mengadaptasi dan menguatkan ekosistem herbal di Bali. Mulai dari proses petaninya sendiri yang menghasilkan tanaman obat, kemudian P4TO yang mengolah dan menstandarisasi, UMKM yang akan membuatkan produk obat tradisional, hingga sampai dengan masyarakat yang memanfaatkan produk tersebut.
“Harapan kami produk dan layanan kami bisa diterima oleh masyarakat, dan standarisasi kualitas dari produk yang dibuat oleh P4TO melalui pusat pengolahan pasca panen tanaman obat ini dipercaya dan berkualitas karena sudah teruji di laboratorium,” tutup Desi Ariani. (L’post)