Peduli Pengungsi Kebakaran, ACT Bali dan IMO Dirikan Dapur Umum
LiterasiPost.com, Denpasar –
Kampung plastik (kampung pemulung) di Jl. Tantular Barat Denpasar mengalami kebakaran pada Sabtu (6/2/2021) lalu. Akibatnya, para penghuni yang berjumlah sekitar 70 KK tidak memiliki tempat tinggal lagi dan terpaksa tinggal sementara di pengungsian yang berlokasi di SD 29 Pemecutan.
Sebagai bentuk empati, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama IMO (Ikatan Media Online) Bali mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi korban kebakaran tersebut.
Dapur umum (dapur kemanusiaan) ini merupakan salah satu wujud dari program ACT Bali dalam membantu masyarakat yang membutuhkan atau tertimpa musibah. Sebelumnya dapur kemanusiaan ini diadakan untuk membantu para pekerja harian lepas yang sangat terdampak dari segi ekonomi selama pandemi.
Arif Marsudi selaku Branch Manager ACT Bali mengatakan, dalam kondisi panik, sedih dan kehilangan material, korban tidak akan sempat memikirkan isi perutnya. “Jadi, kami bersama hadir untuk mensupport mereka, semoga mereka tabah dan semangat dalam menjalani kehidupan ke depannya,” kata Arif.
Rudianto, perwakilan dari IMO Bali menyatakan kolaborasi adalah langkah baik dalam memperkuat persatuan dan meningkatkan empati untuk sesama. “Kami membantu apa yang bisa kami bantu, dan dengan kolaborasi bersama ACT ini harapannya dapat menjadi motivasi semua pihak supaya lebih peka terhadap lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Dapur umum ini akan tetap diadakan selama masyarakat masih membutuhkan, sesuai motto “Bersama Kita Peduli Sesama”. (igp/r)