OJK NGORTE Bersama IWAPI, Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan di Bali
LiterasiPost.com, Denpasar –
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara kembali menyelenggarakan OJK NGORTE (Ngobrol Ringan dan Santai untuk Edukasi) bersama IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali dan anggota IWAPI dari seluruh Indonesia melalui online, Rabu (10/2/2021).
Acara dibuka oleh Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Giri Tribroto. Turut hadir secara online Pendiri IWAPI Nasional Dr. Dewi Motik Pramono, M.Si serta Ketua IWAPI Provinsi Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, SH, MM, MH bersama beberapa anggota IWAPI Bali secara langsung di Gedung OJK Bali, Jl. WR Supratman 1 Denpasar. OJK NGORTE kali ini mengambil tema “Perempuan Modern Cerdas Finansial” dan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-46 IWAPI. Acara dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dalam sambutannya Giri Tribroto menjelaskan bahwa berdasarkan hasil Survey Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) tahun 2019, tingkat literasi keuangan nasional sebesar 38,03 persen dan tingkat inklusi keuangan nasional sebesar 76,19 persen. Sedangkan untuk di Provinsi Bali, tingkat literasi sebesar 38,06 persen dengan tingkat inklusi 92,91 persen. Dari data tersebut masih terdapat kesenjangan antara tingkat literasi dan inklusi yang mencerminkan rendahnya tingkat pemahaman masyarakat Indonesia tentang keuangan.
“Saya berharap melalui kegiatan ini para peserta memperoleh informasi yang benar tentang OJK, investasi, dan perencanaan keuangan,” ujar Giri Tribroto.
Ketua IWAPI Bali sangat berterima kasih dan mengapresiasi kegiatan ini serta berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman para wanita dan ibu rumah tangga tentang pentingnya perencanaan keuangan.
Narasumber NGORTE di antaranya Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Bali, Ida Bagus Putu Siwa Adnyana dengan materi Pengenalan OJK dan Waspada Investasi Ilegal. Sedangkan untuk materi Perencanaan Keuangan disampaikan oleh Agus Helly Setyono.
Diharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin agar dapat meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di Bali. (igp/r)
