November 25, 2024
BALI

Bali Safari dan BKSDA Lepasliarkan Dua Spesies Penyu di Pantai Cucukan

LiterasiPost.Com, Gianyar –
Bali Safari bersama Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali melakukan pelepasliaran dua ekor penyu di Pantai Cucukan, Kabupaten Gianyar, Minggu (23/5/2021) bertepatan dengan Hari Penyu Sedunia.

Sebagai lembaga konservasi terbesar di Bali yang fokus pada konservasi satwa liar, Bali Safari selalu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan BKSDA Bali. BKSDA Bali merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. BKSDA Bali menjadi partner lembaga konservasi dalam kegiatan konservasi satwa seperti penyelamatan dan perlindungan satwa, serta pendampingan kegiatan konservasi.

BACA JUGA :  FKH UNUD Gelar Rapat Senat Perdana Kepengurusan 2022-2026

“Mereka (BKSDA) menitipkan penyu di Bali Safari yang diperoleh dari hasil sitaan perburuan liar di tahun 2015. Jenis penyu tersebut adalah Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate) yang dilepasliarkan hari ini,” ujar Operasional Manager Bali Safari and Marine Park, Ketut Suardana didampingi Team Medis Bali Safari and Marine Park, drh. Syahrial Kurnia Bimantaka.

Dikatakan, selama dititipkan di Bali Safari, penyu-penyu tersebut dipersiapkan agar dapat dilepasliarkan kembali ke lautan lepas. Setiap harinya diberikan pakan alami secara rutin dan normal seperti rumput laut dan ikan sarden. Kolamnya juga diberikan arus sehingga penyu dapat berlatih seperti berada di perairan laut. Kondisinya pun selalu dipantau oleh keeper (perawat satwa), dokter hewan dan asisten curator.

Proses pelepasliaran penyu ke tengah laut menggunakan perahu. (Foto: igp)

“Sebelum penyu tersebut siap dilepasliarkan, serangkaian kegiatan pemantauan dilakukan seperti pemasangan microchip, pengecekan darah, serta kondisi fisik penyu. Segala hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan penyu agar mampu bertahan dan berkembangbiak dengan baik di lautan lepas,” imbuh Suardana.

Bali Safari selalu konsisten dalam upaya konservasinya. Pihaknya mengajak semua pihak untuk membantu menjaga dan melestarikan populasi penyu, dengan menjaga kebersihan pantai.

BACA JUGA :  Pokdarkamtibmas Bhayangkara Daerah Bali Kutuk Aksi Bom di Makassar

“Karena kehidupan di bawah laut, keberadaan penyu berpengaruh pada spesies lain dan habitatnya yang berperan penting menjaga keseimbangan ekosistem laut,” sebutnya.

Sementara Kasubag TU BKSDA Bali, Prawono Meruanto menyampaikan dari tujuh spesies penyu di dunia, lima diantaranya ada di Indonesia, termasuk Penyu Hijau dan Penyu Sisik.

BACA JUGA :  Resmikan Gedung Pelayanan KIA RS Ngoerah, Presiden Jokowi Terkesima

“Mari kita semua, begitu juga kami dibantu Bali Safari mencoba mengamankan seluruh pesisir di Bali karena tidak menutup kemungkinan penyu akan mendarat di pesisir Bali, termasuk di Pantai Cucukan ini. Dengan melepasliarkan hari ini, semoga insting mereka (penyu) bisa kembali ke Pantai Cucukan ini dan bertelur di sekitar area ini,” ungkap Prawono Meruanto didampingi Kasi Konservasi Wilayah II BKSDA Bali, Sulistyo Widodo.

Pada kesempatan tersebut turut pula hadir Perbekel Desa Medahan, I Wayan Buana. (igp)

Related Posts