October 3, 2024
POLITIK & INSTANSI

Hujan Lebat, Puluhan Rumah di Kusamba Terendam Banjir

LiterasiPost.com, Klungkung | Hujan lebat sejak Sabtu sore hingga Minggu dini hari mengakibatkan Sungai Candigara di Banjar Pancingan, Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung meluap. Air mulai membesar pada Sabtu pukul 23.00 WITA, dari ketinggian 30 Cm hingga 1,5 M. Kondisi terparah dialami oleh warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut.

Warga tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya, sehingga kendaraan, alat-alat elektronik hingga tempat tidur terendam air. Sejumlah warga juga mengaku panik dan tidak bisa berbuat banyak saat air mulai membesar. Mereka hanya bisa menaikkan kasur ke atas tembok, dan itupun sempat terendam sebelumnya.

BACA JUGA :  BRI Regional Office Denpasar Bantu Jaring dan Tali untuk Klaster Usaha Rumput Laut di Nusa Penida

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama BPBD Klungkung, Dinas Sosial, dan Camat Dawan langsung meninjau rumah warga yang terendam banjir, Minggu (12/9/2021).

Bupati Suwirta melihat langsung kerusakan akibat banjir, seperti tembok panyengker roboh, kasur basah, motor terendam, alat elektronik serta sembako yang luluh lantak. Tanpa menunggu lama, Bupati Suwirta pun memberikan bantuan sembako dan kasur kepada warga.

“Untuk bencana fisik yang hancur, BPBD akan melakukan inventarisir untuk segera kita tindak lanjuti,” ujar Bupati Suwirta.

BACA JUGA :  Antisipasi Penyebaran Virus AI, Distan Denpasar Cek Unggas di Pasar Kumbasari

Lebih lanjut Bupati Suwirta menugaskan Dinas PUPR untuk mengecek sumbatan-sumbatan di aliran sungai Candigara dan mencarikan solusi dengan mengalihkan aliran air agar tidak terfokus ke sungai tersebut.

“Mohon tetap waspada, volume air begitu besar tidak bisa menampung di aliran sungai ini padahal sudah dilakukan normalisasi oleh BWS. Masalah sampah tetap menjadi perhatian serius kita. Karena salah satu penyebab banjir itu adalah sampah,” tegas Bupati Suwirta.

BACA JUGA :  Jalani Coklit, Wabup Suiasa Ajak Masyarakat Sukseskan Pilkada Badung

Salah satu warga, Nyoman Rambih mengaku langsung mengungsi ke balai banjar. Dirinya mengatakan pada tahun ini sudah tiga kali terjadi banjir dan ini yang paling parah.

“Hujannya deras dan besar-besar sekali kayak jatuhan batu, air langsung meluap, saya langsung mengungsi ke balai banjar bersama warga setempat,” ujar Rambih usai menerima sembako. (igp/r)

Related Posts