ITOP Forum ke-26 Digelar di Bali, Bahas Wisata Kebugaran Berbasis Alam dan Budaya

LITERASIPOST.COM – DENPASAR | Pemerintah Provinsi Bali kembali dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Inter-Island Tourism Policy (ITOP) Forum ke-26, yang berlangsung pada 20-23 Juni 2025, bertempat di Bali Beach Convention – The Meru Sanur, Denpasar. ITOP Forum kali ini mengangkat tema “Natural and Cultural Resource-Based Wellness Tourism” atau wisata kebugaran berbasis alam dan budaya. Tema ini diangkat untuk mengembangkan wisata kebugaran yang saat ini semakin digemari oleh wisatawan baik domestik maupun internasional.
ITOP Forum merupakan forum kerja sama dalam kebijakan pariwisata dari provinsi kepulauan yang menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas. Sampai saat ini, telah tergabung 10 negara sebagai anggota forum, yaitu:
Anggota Pendiri tahun 1997, yaitu Bali (Indonesia), Jeju (Korea), Hainan (China), dan Okinawa (Jepang). Sedangkan Anggota Biasa, yakni Hawaii (USA/2004), Southern Province (Sri Lanka/2004), Zanzibar (Tanzania/2004), Phuket (Thailand/2008), Cebu (Filipina/2011), dan Penang (Malaysia/2013).
ITOP Forum diselenggarakan setiap tahun dengan membahas isu-isu terkini di bidang pariwisata, serta dilaksanakan secara bergiliran oleh para anggotanya sebagai tuan rumah. Provinsi Bali sendiri telah menjadi tuan rumah pada tahun 1999, 2003, dan 2009.
Forum ini dibentuk dengan tujuan:
▪️Untuk menjaga kesinambungan informasi, komunikasi dan kerjasama antar anggota dalam rangka bersama-sama memajukan kepariwisataan di wilayah masing-masing anggota.
▪️Meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antar anggota ITOP Forum di bidang pariwisata untuk mempromosikan potensi pariwisata di masing-masing wilayah.
▪️Mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
Berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi tantangan dan peluang di sektor pariwisata.
▪️Memperkuat daya saing anggota ITOP Forum dalam perkembangan pariwisata global.
▪️Membahas isu-isu terkini pariwisata dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi, seperti perubahan tren wisata, dampak globalisasi, dan bencana alam.
▪️Memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi antar anggota forum melalui interaksi tahunan dan kerja sama multilateral.
▪️Mendorong pertukaran budaya melalui pertunjukan budaya interaktif yang melibatkan partisipasi aktif dari masing-masing anggota.
▪️Mengembangkan interaksi dengan wilayah lain melalui penyelenggaraan forum tahunan.
“Forum ini sangat baik bagi Bali maupun anggota ITOP Forum, tentu memiliki manfaat yang sangat besar karena membahas tema-tema pariwisata kekinian seperti Wellness Tourism atau pariwisata kebugaran yang basisnya itu adalah Nature and Culture, yang tadinya semua berdiri sendiri, pariwisata sendiri, Nature sendiri, Culture sendiri, sekarang dikolaborasikan menjadi satu produk pariwisata dan sekarang provinsi-provinsi ini bersepakat untuk mengembangkan ini (Wellness) sebagai tren pariwisata ke depan karena permintaan pasarnya cukup bagus”, ujar Sekretaris Daerah Bali, Dewa Made Indra.
Kegiatan yang dilaksanakan selama ITOP Forum ke-26 ini, di antaranya Working Level Meeting, kunjungan ke salah satu daya tarik wisata Bali yaitu Ubud, perkenalan budaya Bali dengan menyaksikan Parade Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47, Meeting tingkat Gubernur untuk mempresentasikan potensi wisata di daerah masing-masing, seminar tentang Wellness Tourism, penandatanganan Joint Statement, penyerahan bendera ITOP dari Provinsi Bali ke Provinsi Jeju sebagai tuan rumah ITOP Forum Tahun 2026, kunjungan dan penanaman pohon mangrove di Tahura Mangrove, serta perkenalan wisata bahari lewat Sunset Dinner Cruise.
“Poin dari Joint Statement atau kesepakatan bersama yang kami tandatangani tadi, di antaranya Pelaksanaan Pariwisata Berkelanjutan, Keterlibatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Komitmen terhadap Konservasi dan Pelestarian, Praktik Inovatif dan Inklusif, serta Kolaborasi”, imbuh Dewa Indra.

Penandatanganan Joint Statement pada penyelenggaraan ITOP Forum ke-26 di Bali. (Foto: Literasipost)
ITOP Forum ke-26 juga dilengkapi dengan pameran UMKM produk-produk khas Bali antara lain tumbler dari bambu, kerajinan kipas Bali, pernak-pernik dari kain perca, produk Spa, produk herbal and beauty, dan berbagai souvenir lainnya. Pesertanya adalah UMKM binaan Pemerintah Provinsi Bali perwakilan dari Kota Denpasar, serta Kabupaten Badung, Tabanan dan Gianyar.
Delegasi dari Jeju, Hag Soo-Hyun menyampaikan apresiasi kepada Provinsi Bali atas sambutan yang hangat pada penyelenggaraan ITOP Forum ke-26 ini. Tahun depan, Jeju akan menjadi tuan rumah yang diperkirakan berlangsung pada Oktober 2026.
“Jeju memiliki kekayaan alam yang indah, juga tradisi dan budaya yang unik, seperti ditampilkan tadi lewat tarian tentang aktivitas menyelam. Kami juga turut membantu upaya pelestarian lingkungan di Bali, terutama yang berkaitan dengan Climate Change dan Green Tourism hingga tahun 2035, juga budaya”, ungkapnya. (L’Post)














