October 3, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Kantongi Sertifikasi CHSE dan Vaksinasi, Member UHA Siap Terima Wisatawan dengan Aman dan Nyaman

LiterasiPost.com, Gianyar | Hotel-hotel dan akomodasi di destinasi pariwisata Ubud, Kabupaten Gianyar, siap menyongsong dibukanya kembali pariwisata Bali secara lebih luas, tak hanya bagi wisatawan domestik tetapi juga mancanegara. Terlebih, ada rencana Pemerintah akan membuka border internasional ke Bali pada akhir Juli 2021 yang memberikan angin segar bagi pelaku pariwisata di Bali umumnya.

Ketua Ubud Hotels Association (UHA), Gede Paskara Karilo mengungkapkan kesiapan itu cukup beralasan, mengingat sebanyak 110 member UHA telah mengantongi sertifikasi CHSE.

BACA JUGA :  Pertengahan Maret, Penumpang Bandara Ngurah Rai Naik 35 Persen

“Kami pun siap jika Ubud dijadikan tempat karantina bagi tamu-tamu dari luar tersebut,” ujar Gede Paskara yang juga Owner Wapa Di Ume Resort Ubud dan Wapa Di Ume Sidemen saat ditemui di OM HAM Retreat & Resort, Ubud, baru-baru ini.

Selain sertifikasi CHSE dengan penerapan Prokes yang ketat, Ubud yang masuk salah satu Green Zone Destination di Bali telah hampir 100% mendapatkan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat dan pekerja pariwisata setempat.

BACA JUGA :  The Cakra Hotel Hadirkan Promo Spesial Akhir Tahun

Sementara Marketing & Public Relation UHA sekaligus Managing Director OM HAM Retreat & Resort, Sawitri mengatakan jika benar pariwisata Bali akan dibuka maka pihaknya dan seluruh member UHA akan siap mengikuti aturan yang diberikan oleh Pemerintah.

“Kalau pariwisata terealisasi dibuka, sesuai wacana di akhir Juli ini, maka kami siap menjalankan persyaratan yang diberikan, karena sertifikasi dan vaksinasi sudah kami jalani secara penuh, tentu ada lagi tahapan-tahapan lain yang siap kami laksanakan demi keamanan dan kesehatan kita bersama,” ungkap Sawitri.

Marketing & Public Relation UHA sekaligus Managing Director OM HAM Retreat & Resort, Sawitri. (Foto: igp)

Seperti diketahui, dalam beberapa hari belakangan ini kasus Covid-19 di Indonesia khususnya wilayah Jawa kembali melonjak. Akibatnya, Pemerintah mengeluarkan kebijakan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk Jawa-Bali selama 3-20 Juli 2021. Hal ini pun menimbulkan desas-desus bahwa pembukaan border internasional ke Bali ditunda kembali.

“Kami, UHA dan tentu teman-teman pelaku pariwisata di Bali umumnya tetap mendesak agar border internasional ke Bali dibuka sesegera mungkin agar bisa meningkatkan psikologi insan pariwisata di Bali yang telah merasakan keterpurukan hampir selama 16 bulan,” pungkas Gede Paskara. (igp)

Related Posts