Peresmian Kantor OJK Regional 8 Bali Nusra, Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah
LiterasiPost.com, Denpasar –
Perekonomian daerah harus menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional di masa recovery. Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendukung penuh percepatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui optimalisasi peran sektor jasa keuangan dan partisipasi seluruh masyarakat di daerah yang difokuskan pada tiga hal.
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso saat peresmian gedung baru Kantor OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara di Jalan WR. Supratman No. 1 Denpasar (ex gedung Bank Indonesia), Senin (21/12/2020).
Dikatakan, tiga hal tersebut adalah pertama, perluasan akses keuangan melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Sinergi antara TPAKD dan lembaga jasa keuangan terus dibangun baik dalam menyediakan akses keuangan dari sisi tabungan maupun pembiayaan, serta meningkatkan pemahaman masyarakat dan pelaku usaha terhadap produk dan layanan keuangan.
TPAKD bersama industri keuangan di daerah harus melihat peluang ini untuk melakukan refocusing penyaluran pembiayaan produktif kepada sektor yang terdampak dan yang mampu menyerap tenaga kerja yang besar di daerah melalui pemanfaatan teknologi.
Kedua, melakukan transformasi digital dalam mendorong UMKM untuk Go-digital dan berorientasi ekspor, mulai dari bank umum, BPR serta lembaga keuangan mikro. Kolaborasi antara UMKM dengan ekosistem digital ekonomi dan keuangan juga terus didorong, salah satunya melalui marketplace UMKM-MU.
Saat ini OJK sedang mengembangkan security crowdfunding sebagai salah satu platform pembiayaan alternatif bagi pelaku usaha UMKM dan non-UMKM. Platform ini memberikan manfaat bagi pelaku usaha yang tidak bankable untuk mendapatkan pembiayaan dan juga memberikan kesempatan bagi kalangan anak muda kreatif terutama investor pemula (start-up) untuk berinvestasi.
“Yang ketiga, meningkatkan literasi dan inklusi keuangan daerah untuk kesejahteraan masyarakat dan kinerja pelaku usaha ultra mikro dan UMKM, terutama yang sulit dijangkau. OJK mencatat, tingkat inklusi keuangan nasional dari survei OJK terakhir sudah berada di level 76,19 persen. Namun, tingkat inklusi keuangan belum merata, sebab akses keuangan di wilayah perkotaan (83,6 persen) masih lebih tinggi daripada di wilayah pedesaan (68,5 persen),” jelasnya.
OJK Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mengawasi 54 bank umum, 135 BPR/S, 17 perusahaan sekuritas, 1 kantor perwakilan PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), 82 perusahaan asuransi, 2 dana pensiun, 2 perusahaan penjaminan, 1 Pegadaian, 53 perusahaan pembiayaan, dan 1 modal ventura.
Wimboh mengatakan sektor jasa keuangan terpantau stabil dengan tingkat risiko yang terjaga (NPL: 3,15 persen), permodalan yang tinggi (CAR: 23,7 persen), tingkat likuiditas yang masih memadai dengan didukung dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh tinggi (12,12 persen yoy) meskipun kredit masih terkontraksi (-0,47 persen yoy).
Saat ini total kredit restrukturisasi Covid-19 mencapai Rp934,8 triliun dari sekitar 7,5 juta debitur di perbankan (UMKM: Rp371,1 T dengan 5,8 juta debitur), Rp182,3 triliun di perusahaan pembiayaan dari 4,9 juta kontrak, Rp26,4 miliar di LKM termasuk Rp4,5 miliar di BWM.
Penempatan dana pemerintah di perbankan dengan total Rp64,5 T, telah tersalurkan dalam bentuk kredit mencapai Rp198,8 triliun di Bank Himbara, Rp24,92 triliun di BPD dan Rp5,89 triliun di Bank Syariah.
Sementara itu, kinerja perbankan baik bank umum maupun BPR di Bali periode Oktober 2020 terpantau sehat dan kondusif. Penghimpunan DPK tercatat Rp110,21 triliun, tumbuh -4,33 persen yoy, namun secara nominal mengalami peningkatan setiap bulannya. Adapun penyaluran kredit kepada masyarakat tumbuh 0,99 persen yoy menjadi Rp93,01 triliun.
Wimboh menambahkan industri jasa keuangan khususnya di Bali semakin kokoh, tumbuh dengan sehat dan berkontribusi optimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peresmian gedung baru Kantor OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso didampingi Gubernur Bali I Wayan Koster dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Peresmian ini sebagai wujud sinergi kolaboratif dan koordinatif dari seluruh pemangku kepentingan baik OJK, Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah dalam mengorkestrasi keseluruhan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Bali.
“Keberadaan gedung baru ini menjadi simbol semangat seluruh insan OJK dalam melayani masyarakat, industri jasa keuangan, dan seluruh pemangku kepentingan di Bali dan sekitarnya,” pungkas Wimboh. (igp)