Tangani Pasien Terlantar, RSUP Sanglah Perkuat Bali Community Networking
LiterasiPost.com, Denpasar –
Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSUP Sanglah, dr. Ni Luh Dharma Kerti Natih, DHSM memimpin pertemuan Forum Koordinasi Bali Community Networking (BCN) yang bertema “Bersama Melayani Sesama”. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Poliklinik RSUP Sanglah, Denpasar, Rabu (23/6/2021).
Bali Community Networking (BCN) merupakan forum koordinasi yang menghimpun organisasi komunitas kedaerahan dalam penanganan pasien dan jenasah tanpa keluarga di RSUP Sanglah.
Dharma Kerti mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pasien dan jenasah terlantar di RSUP Sanglah. Untuk itu pihaknya mendorong agar komunikasi dan koordinasi antar elemen sosial ini terus terjaga.
“Saya sangat berterima kasih atas kehadiran para pimpinan komunitas ini. Ini menunjukkan bahwa semangat pelayanan yang dilakukan RSUP Sanglah mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Saya harap silaturahmi semacam ini terus dijaga,” ujarnya.
Sementara itu Dinas Sosial Provinsi Bali yang diwakili drg. N Wiradharma, M.ENG menyampaikan terima kasih kepada Humas RSUP Sanglah yang telah menginisiasi pertemuan ini. Dengan pertemuan ini diyakini akan membantu penanganan orang terlantar di Bali yang merupakan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) dari Dinas Sosial.
“Forum semacam ini akan membantu kami dalam penanganan warga tanpa keluarga,” ungkapnya.
Perwakilan Flobamora (Flores Sumba, Timor dan Alor) Bali, Yusdi Dias mengakui sangat berharap adanya Forum BCN ini. Menurutnya, dengan banyaknya warga Flobamora yang ada di Bali maka forum ini sangat penting dalam melakukan koordinasi khususnya dalam penanganan warga yang memiliki permasalahan dalam pelayanan di RSUP Sanglah.
“Sudah sejak lama saya menginginkan pertemuan semacam ini. Walaupun selama ini kami sudah sering melakukan koordinasi dengan Humas RSUP Sanglah, tetapi kami harap dengan terbentuknya forum ini akan memudahkan dalam memberikan pelayanan pada warga kami,” sebutnya.
Pertemuan ini menghasilkan beberapa poin kesepakatan, diantaranya pembentukan WA Group, melaksanakan pertemuan secara berkala, dan masing-masing paguyuban bersedia sebagai PIC untuk pasien yang berasal dari daerahnya.
Pada kesempatan ini turut hadir BPBD Kota Denpasar, serta paguyuban/komunitas kedaerahan di antaranya Ikawangi, Flobamora, Paguyuban Jember, Blitar, Tuban, Malang, Bima Dompu, Sidoarjo dan Rumah Singgah Anissa. (igp/r)