TPID Badung Siapkan Strategi Kendalikan Inflasi Jelang Galungan
LiterasiPost.com, Badung –
High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung berlangsung di Ruang Rapat Kriya Gosana Sekretariat Daerah Kabupaten Badung, Jumat (19/3/2021). Rapat dipimpin oleh Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa dan Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Rizki Ernadi Wimanda, serta diikuti oleh seluruh anggota TPID Kabupaten Badung.
Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Badung, AA Ngurah Bayu Kumara Putra menyampaikan pengendalian inflasi pada masa Covid-19 masih dilakukan terbatas dengan mengacu pada upaya 4K. Ketersediaan pasokan dan stabilitas harga barang terjaga di TW I 2021, walaupun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga seperti cabai rawit dan daging babi. Produksi cabai terkendala oleh musim, luas lahan, biaya produksi, perawatan.
Pada tahun 2020, TPID Kabupaten Badung telah mengembangkan program MATANABE (masyarakat tanam cabe) dan SIBERTANI (siswa belajar bertani). Dalam upaya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan akan diantisipasi beberapa komoditas bahan pokok.
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung, Ni Putu Minarni S. sebagai narasumber memaparkan terkait inflasi kota Denpasar yang menjadi acuan Kabupaten Badung serta komoditas-komoditas penyumbang inflasi. Daging babi, cabai merah dan cabai rawit merupakan tiga komoditas utama yang mengalami inflasi pada Februari 2021. Meski demikian, Februari 2021 Kota Denpasar secara umum mengalami deflasi sebesar -0,20 persen (mtm) dan inflasi 0,16 persen (yoy).
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda memaparkan soal pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV 2020 tumbuh -12,21 persen (yoy), sedikit membaik dibanding triwulan III 2020 yang mencapai -12,32 persen (yoy). Dari sisi perkembangan harga, Provinsi Bali mengalami deflasi -0,15 persen (mtm) pada Februari 2021. Meski demikian, beberapa komoditas pangan justru mencatat kenaikan harga, diantaranya cabai rawit, cabai merah, daging babi, sawi hijau dan bayam.
Dalam rangka antisipasi Hari Raya Galungan dan Kuningan pada April mendatang, komoditas yang perlu diperhatikan yaitu cabai merah, cabai rawit dan canang sari karena secara historis selama tiga tahun sering mengalami kenaikan harga.
“Komoditas cabai rawit yang masih belum menunjukkan penurunan harga hingga saat ini perlu diwaspadai dimana pasokan masih belum optimal akibat curah hujan yang tinggi, serta peningkatan permintaan menjelang hari raya,” kata Rizki.
Bank Indonesia merekomendasikan sejumlah kebijakan untuk pengendalian inflasi ke depan, yaitu (1) pelaksanaan program pengendalian inflasi sesuai kewenangan OPD dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19, (2) TPID menjamin kecukupan pasokan, kestabilan harga dan kelancaran distribusi menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, (3) optimalisasi penggunaan CAS (Controlled Atmosphere Storage), (4) mendorong kerjasama antar daerah dan (5) mendorong pembentukan BUMD pangan.
CAS merupakan sistem yang mengkombinasikan teknologi pendingin dengan teknologi pengkondisian udara sebagai alat penyimpan produk komoditi hortikultura dalam jangka waktu yang lebih panjang dari metode konvensional. Mesin CAS dapat mengawetkan berbagai komoditas seperti cabai dan bawang merah. Berdasarkan informasi dari Perumda Pasar selaku pengelola CAS di Kabupaten Badung, daya tahan cabai yang disimpan dalam CAS dapat bertahan hingga dua minggu dan bawang merah dapat bertahan hingga tiga bulan.
Sebagai penutup, Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa mengapresiasi komitmen dan kinerja seluruh anggota TPID Kabupaten Badung dan prestasi yang sudah diraih pada saat TPID Award 2020 yang lalu.
Pihaknya memberikan beberapa arahan yang perlu ditindaklanjuti oleh OPD terkait anggota TPID Kabupaten Badung, yaitu 1) Perlu mendorong program MATANABE menjadi WATANABE melalui APBDes untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat, 2) Pengoptimalan CAS dan sosialisasi ke petani terkait pemanfaatan CAS, 3) Perlu membangun komunikasi untuk KAD dengan wilayah di Bali maupun di luar Bali dan 4) Perlu dilakukan pasar murah bekerjasama dengan Bulog sebelum Hari Raya Galungan dan Kuningan. (igp/r)