Update Kebakaran Gudang Elpiji di Denpasar: Tiga Korban Meninggal, 13 Lainnya Kritis

LITERASIPOST.COM – DENPASAR | Pihak RSUP Prof Ngoerah Denpasar menyatakan sebanyak tiga korban kebakaran gudang elpiji di Jalan Cargo Denpasar pada 9 Juni 2024, meninggal dunia. Ketiga korban tersebut adalah Purwanto (43, MD 10 Juni pk 13.45 WITA), Edi Herwanto (40, MD 10 Juni pk 01.30 WITA), dan Yudis Aldiyanto (33, MD 11 Juni pk 03.15 WITA).
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof Ngoerah, dr. Affan Priyambodo P, Sp.B.S (K) menyatakan dalam kejadian luar biasa tersebut, RSUP Prof Ngoerah pada awalnya menerima 16 korban rujukan sejak peristiwa itu.
“Empat korban diantar oleh masyarakat, tujuh korban dari RSUD Mangusada, tiga korban dari RS Surya Husada Ubung dan dua korban dari RS Bali Med, jadi total 16 korban dalam kondisi luka bakar, dan tiga di antaranya telah meninggal akibat luka bakar dengan grade di atas 70 persen,” ujar dr. Affan saat konferensi pers pada Selasa (11/6/2024).
Kepala Instalasi Rawat Intensif, dr. Putu Kurniyanta, Sp.An.KAP menegaskan 13 korban lainnya masih mendapatkan perawatan intensif karena dalam kondisi kritis. Hingga saat ini tim medis RSUP Prof Ngoerah berupaya memberikan penanganan terbaik dengan melakukan stabilisasi kondisi korban.
“Kondisi luka bakar korban cukup parah. 12 korban dibantu dengan alat nafas akibat trauma yang mengakibatkan saluran nafas bagian atas bengkak. Sedangkan satu korban lagi kondisinya labil, kemungkinan juga akan mendapat bantuan alat nafas. Akibat luka bakar cukup luas di permukaan tubuh sehingga para korban juga banyak kehilangan cairan,” jelas dr. Putu.
“Dengan penggunaan alat bantu nafas, seluruh pasien atau korban akan kami pantau setiap hari. Jika nantinya ada perbaikan atau kondisi membaik, maka akan dilakukan tindakan operasi untuk perbaikan lukanya,” terang dr I Gusti Putu Hendra Sanjaya, Sp.BP. RE (K).
“Kapasitas kami di sini sebenarnya 15 untuk pasien luka bakar, tapi kami perluas dan kami memobilisasi sumber daya manusia dan juga alat-alat kesehatan untuk memastikan perawatannya optimal, jadi hasil akhir perawatan tergantung dari derajat penyakitnya dan juga perawatannya, namun perawatan sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan standar yang baik,” pungkas dr. Affan. (igp)