October 3, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Strategic Alliance Stanagiri Management International dan Bagus Discovery Group Respon Pariwisata Era Baru

LiterasiPost.com, Badung –
Perubahan berbagai hal dalam dimensi tatanan kehidupan masyarakat dunia memberi pengaruh yang inklusif pada konsep pengelolaan dan pembangunan perekonomian di berbagai sektor. Tak terkecuali pada industri pariwisata yang sejak tahun 2019 lalu telah menduduki peringkat ke-2 sebagai penyumbang devisa terbesar bagi negara di bawah perkebunan kelapa sawit.

Dengan konsep inovasi – adaptasi – kolaborasi, perusahaan usaha pariwisata PT Bagus Discovery dengan bendera Bagus Discovery bersama PT Stanagiri Management International dengan bendera Stanagiri sepakat untuk melakukan kerjasama bisnis dalam pengelolaan properti ke depannya.

BACA JUGA :  Geliatkan Ekonomi dan Pariwisata Melalui "Unique Bali Festival 2022"

“Pandemi ini mendorong kami untuk mewujudnyatakan pariwisata Bali yang berlandaskan budaya dan kearifan lokal menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Kolaborasi kami ini adalah sebagai bentuk bahwa kita harus menyatukan elemen-elemen kekuatan industri untuk menjadi lebih baik ke depannya,” kata Bagus Sudibya, Owning Company Bagus Discovery.

Dampak pandemi Covid -19 telah meluluhlantakkan industri pariwisata di dunia dan Indonesia khususnya termasuk Bali yang paling terdampak sehingga menimbulkan kontraksi pertumbuhan ekonomi -12,28 persen di kwartal III-2020. Dampak pandemi pula telah menimbulkan mega shifting di berbagai sektor terutama consumer behaviour (prilaku konsumen).

Diperlukan strategic vision dan action dalam menghadapi perubahan yang begitu cepat ini agar industri pariwisata tetap bisa survive, eksis dan winning the market sehingga menjadi market leader. Diperlukan strategic collaboration untuk menguatkan positioning perusahaan di market.

BACA JUGA :  Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran di Kawasan The Nusa Dua Naik 87 Persen

PT Stanagiri Management International dan PT Bagus Discovery melakukan kolaborasi serta kerjasama strategis untuk saling menguatkan di dalam menghadapi tantangan yang semakin komplek di masa depan. Memiliki product excellence dan service excellence saat ini tidak cukup, diperlukan tactical strategy melalui terobosan-terobosan didalam berinteraksi dengan pasar dan innovasi dalam menjalankan manajemen yang berorientasi pelanggan dan pelayanan untuk mewujudkan company profit.

Diawali dengan beberapa pertemuan sebelumnya akhirnya Penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU/Memorandum of Understanding) dilaksanakan pada Selasa (4/5/2021) di H Sovereign Bali, Tuban. Penandatanganan dilaksanakan oleh Bagus Sudibiya dan Ketut Swabawa mewakili masing-masing perusahaan dan disaksikan oleh para board of director kedua belah pihak.

“Strategic alliance ini bertujuan untuk menguatkan local brand menuju kualitas terbaik dalam persaingan global, tugas kami sebagai industry expert adalah melakukan terobosan inovatif dalam merespon dinamika dan business shifting saat ini dan ke depannya. Selain itu, ini merupakan usaha dan peran yang kami ambil dalam menjaga dan bersinergi dengan stakeholder pariwisata lainnya untuk mempertahankan Bali sebagai world best destination,” kata Ketut Swabawa.

BACA JUGA :  ITDC Tandatangani Kontrak Paket Pembangunan Infrastruktur Dasar Area Timur KEK Mandalika

Bagus Discovery memiliki 6 unit properti di Indonesia dan 5 di antaranya adalah di Bali, yaitu Puri Bagus Candidasa, Puri Bagus Manggis, Puri Bagus Lovina, Bagus Jati Ubud dan Bagus Agro Plaga. Sementara properti lainnya adalah The Baliem Valley yang berlokasi di Papua.

Stanagiri yang berdiri sejak 2019 telah mengawali resort development project di beberapa lokasi seperti Sebatu (Tegalalang), Kemenuh (Blahbatuh) dan Tanah Lot (Tabanan). Komitmen perusahaan adalah menguatkan kembali konsep luxury boutique resort dengan nilai kearifan lokal, alam, budaya dan tradisi agar tidak tergeser dari masifnya pembangunan resort baru bernuansa minimalis modern.

Sebagai bentuk komitmen bersama dalam pengelolaan resort, kedua belah pihak sepakat bahwa bisnis usaha akomodasi di Bali harus kembali pada nilai kearifan lokal sebagai competitive advantages dalam persaingan global. Khususnya dalam merespon era baru pariwisata pasca Covid-19 maka usaha akomodasi sepatutnya melakukan terobosan inovatif untuk menghadirkan produk wisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan selain harus tetap menarik tentunya.

BACA JUGA :  Dekan FMIPA UNUD Jadi Narasumber Semnas Sains dan Terapan VI Universitas Sam Ratulangi

Kolaborasi sebagai strategi penguatan manajemen merupakan upaya penyatuan kekuatan-kekuatan di industri menjadi terobosan yang inovatif dalam mengangkat kembali popularitas destinasi di tengah maraknya pembangunan destinasi baru di Indonesia. Khususnya untuk bersaing dengan 5 destinasi super prioritas di luar Bali yang dikembangkan secara masif oleh pemerintah pusat.

Hadir dari Bagus Discovery yaitu Bagus Sudibia (Direktur Utama), Djaya Wardani (Komisaris), Bagus Surya Dharma (Director of Finance), Jaya Ishwari (Director of Sales & Marketing), Bagus Wisnu Mahardika (Shareholder) dan Jaya Saraswati (Shareholder)

Sedangkan dari Stanagiri Management Intl di antaranya Ketut Swabawa (Direktur Utama), Made Ramia Adnyana (Direktur Pemasaran dan Keuangan), Nyoman Astama (Direktur SDM dan Operasional), IB Giri Suprayatna (Komisaris) dan IB Bayu Prasaja (Komisaris). (igp/r)

Related Posts